L&F Part 19

386 35 0
                                    

Hani berjalan memasuki kelas dengan senyum yang tidak bisa dia tahan. Hari ini adalah awal bagi Hani yang dulu berstatus ‘sahabat’ Ryan menjadi ‘pacar’ Ryan.

Dengan penuh semangat Hani memasuki kelasnya, tapi seketika senyum itu hilang saat melihat keempat temannya sedang berkumpul di meja Ika dengan wajah murung.

“Kalian pada kenapa?” tanya Hani ragu.

Mereka yang menyadari kehadiran Hani pun menoleh ke Hani, kecuali Ika yang masih menunduk dengan wajah sedih.

Zielle menarik Hani menjauh sedikit dari sana.

“Lo tau, ternyata alasan Ika pulang semalam itu-“ kata Zielle ragu. “Dia tau, kalo Vian itu suka sama Keyzia dan itu Vian sendiri yang bilang” lanjut Zielle.

Detik itu juga Hani merasa ada sesuatu yang tertahan di lehernya hingga dia tidak bisa mengatakan apapun.

Mereka berdua kembali mendekati meja Ika.

“Ika, lo harus kuat. Cowok bukan cuma dia” kata Shamika.

“Betul itu. Lo pasti bisa dapat cowok yang lebih baik dari dia yang playboy itu” kata Zielle jengkel.

“Kita selalu ada buat lo kok, Ka” kata Aprilia.

“Makasih, gue bersyukur punya kalian semua” kata Ika tersenyum.

Hani benar-benar tidak bisa mengatakan apapun karna dia tau kebenaran itu, tapi dia malah memilih diam. Inilah hasilnya, dia membuat temannya merasa sedih. Hani benar-benar merasa bersalah karna hal itu.

“Han, kenapa lo sedih gitu? Yang cintanya bertepuk sebelah tangan kan  gue, bukan lo” kata Ika lembut.

“Ah, itu-“ kata Hani bingung.

Sorry yah, harusnya gue ikut bahagia buat lo. Tapi gue malah sedih begini” kata Ika lagi.

Perkataan Ika benar-benar membuat Hani semakin merasa bersalah. Bersyukur setelah itu bel masukkan berbunyi yang membuat percakapan itu berhenti di sana.

~~~

Malam telah tiba dan di sinilah Hani berada, di kamarnya bersama Ryan yang tadi mengatakan ingin belajar bersama.

Padahal itu hanya alasan Ryan agar bisa bertemu dengan Hani karna saat di sekolah mereka tidak sempat bertemu sampai waktu pulang. Tapi Ryan benar-benar merasa merasa kesal, bagaimana tidak dari tadi Hani hanya dia dan melamun sambil duduk di depan meja riasnya.

“Hani, sebenernya lo lagi mikirin apa sih? Sampe nyuekin gue” protes Ryan.

“Ah, sorry” kata Hani sadar dari lamunannya.

Seharian ini dia benar-benar kepikiran tentang Ika hingga tidak bisa fokus.

Hani berdiri dan berjalan mendekati Ryan yang duduk di ranjangnya. Saat Hani ingin duduk di samping Ryan, tiba-tiba saja Ryan menarik pinggang Hani hingga membuat gadis itu duduk di pangkuan Ryan.

“Ryan, apaan sih! Lepas” kata Hani malu.

“Kenapa? Kan kita pacaran sekarang. Jadi, skinship begini itu wajar” kata Ryan.

Hani benar-benar malu sekarang dan Ryan yang melihat hal itu merasa kalo Hani sangat menggemaskan.

“Ryan, gue-“ kata Hani terpotong.

“Aku-Kamu. Kalo lagi ngomong sama gue pake aku-kamu, jangan lo-gue” kata Ryan datar.

“Tapi lo juga” kata Hani protes.

Love & FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang