Hari senin sudah kembali dan semua murid sekolah kembali melakukan kewajiban mereka sebagai pelajar.
“Kenapa yah, hari senin cepet banget. Padahal baru aja kayanya kemarin libur” kata Zielle yang duduk di kursinya.
“Syukur-syukur masih ada hari libur, kalo gak ada?” kata Aprilia.
“Oh... mau gue protes nih sekolah” kata Zielle sinis.
Mereka pun tetap beradu mulut sepertu biasanya.
“Hani kok belum datang yah?” tanya Ika.
“Iya yah. Ini sudah hampir bel masuk loh” kata Aprilia.
“Coba lo telpon, Mik” suruh Zielle.
Baru saja Shamika ingin menelpon Hani, bel masukan sudah berbunyi.
“Nanti gue telpon pas istirahat. Siapa tau dia sakit” kata Shamika.
Ketiga temannya pun mengangguk.
~~~
Waktu istirahat telah tiba dan seperti yang dikatakan Shamika tadi dia akan menelpon Hani.
Shamika mencoba menelpon Hani dengan ketiga temannya menunggu di sana.
Setelah mencoba beberapa kali menghubungi Hani, Shamika mengubah raut wajahnya.
“Kenapa, Mik?” tanya Zielle.
“Gak diangkat” jawab Shamika.
“Hah! Tumben, biasanya Hani langsung angkat kalo telpon dari kita” kata Zielle bingung.
“Atau dia gak mau diganggu karna lagi sakit” kata Aprilia.
“Coba gue yang telpon” kata Ika.
Ika pun mencoba menelpon Hani juga, tapi hasilnya sama saja.
Ika menggeleng, menandakan kalo dia juga tidak bisa menghubungi Hani.
“Gimana kalo coba tanya Ryan aja” kata Ika.
“Kalo gitu biar gue sama April yang ke kelasnya Ryan” kata Zielle.
Ika dan Shamika pun mengangguk. Zielle dan Aprilia pun langsung pergi dari sana menuju ke kelas Ryan.
~~~
Zielle dan Aprilia sudah sampai di depan kelas Ryan.
“Kok dia gak ada sih!” kata Zielle.
“Ah, harusnya kita ke kantin. Dia kan biasanya di sana kalo istirahat” kata Aprilia.
“Oh iya, gue lupa” balas Zielle.
Mereka berdua pun berbalik ingin ke kantin, tapi saat baru berjalan beberapa langkah terlihat ada Vian dan Ervin dari arah berlawanan.
“Nah, kebetulan ada kalian” kata Zielle mendatangi Vian dan Ervin. “Di kantin ada Ryan gak? Gue mau tanya soal Hani” tanya Zielle.
Ervin dan Vian saling memandang dan langsung melihat ke arah dua gadis itu dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
“Ternyata kalian juga gak tau yah?” tanya Ervin.
“Tau apa?” tanya Zielle tidak mengerti.
Kedua laki-laki itu tidak ada yang membuka suara.
“Apaan sih? Buat orang penasaran aja” kata Zielle.
“Memangnya ada apa sih?” tanya Aprilia juga penasaran.
Ervin menarik nafas dalam.
“Ryan gak masuk dan itu karna Hani” kata Ervin ragu.
“Maksudnya?” tanya Aprilia bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Friend
Teen FictionApakah kalian percaya dalam hubungan PERSAHABATAN tidak akan tumbuh perasaan LAIN? 'Gue gak keberatan tetap jadi SAHABAT lo, tapi satu hal yang pasti. Perasaan gue gak bakal BERUBAH' - Adrienne Hani Dzemila 'Apa gue salah? Gue cuma gak mau kehilanga...