Ryan sedang berjalan menuju ke kelasnya setelah di jemput Vian dan Ervin yang sekelas dengannya juga, sedangkan Arghi sudah kembali ke kelasnya juga.
Tapi sebuah kejadian terjadi di depan mata Ryan. Dimana dia melihat Hani yang sedang di pojokkan seorang laki-laki dan terlihat wajah Hani yang ketakutan ingin menangis, tapi dia tahan.
Sebenarnya kejadian itu di dalam kelas, tapi jalan menuju kelas Ryan melewati kelas Hani dan mereka tidak sengaja melihat semua itu.
Dengan cepat Ryan masuk ke dalam kelas Hani dan menarik laki-laki yang memojokkan Hani. Sepersekian detik pun terlihat Ryan melayangkan pukulan kepada laki-laki bernama Maren itu. Bukan hanya sekali, Ryan benar-benar menghajarnya habis-habisan.
“Ryan! Sudah, berhenti!” cegah Hani yang masih kaget.
Bukannya berhenti Maren yang tidak terima malah membalas perbuatan Ryan itu. Dan tentu saja hal itu malah jadi tontonan bagi murid lain.
“Ryandra, Stop!” teriak Vian.
Ervin mencoba menarik Ryan dan begitu juga dengan teman-teman Maren yang menariknya.
“Lo berdua lanjutin lagi. Gue bakal langsung bilang ke guru BK” ancam Vian.
Setelah mendengar itu mereka pun berhenti dan hanya melemparkan tatapan tajam.
Hani berjalan mendekati Ryan.
“Ryan! Ayo ke UKS. Kita obatin luka lo” ajak Hani cemas.
Ryan langsung melepaskan tangan Hani dan berniat pergi dari sana.
“Ayo, Vin, Vian. Balik ke kelas” ajak Ryan dingin.
Kedua temannya itu pun hanya bisa menuruti perkataan Ryan.
Hani yang melihat hal itu entah kenapa merasa sakit. Ryan sahabat kecilnya sudah berubah, benar-benar berubah.
‘Gimana caranya biar lo bisa kaya dulu lagi’ kata Hani dalam hati.
~~~
Ternyata Ryan tidak ke kelas, tapi dia tetap ke UKS walaupun tadi dia menolak Hani saat diajak ke sana.
“Lo apa-apaan sih, Yan? Langsung main hajar anak orang gitu aja?” tanya Ervin kesal.
Ryan hanya diam sambil membersihkan lukanya dengan kapas dan alkohol.
“Syukur, guru-guru lagi rapat. Kalo gak mungkin gue gak bisa bantuin lo buat cari alasan kalo lo dapat hukuman dari guru” kata Vian.
“Hm” balas Ryan malas.
Vian dan Ervin hanya memandang satu sama lain karna kelakuan temannya itu.
“Sebenarnya, ada apa sih antara lo sama Hani? Padahal biasanya lo berdua santai-santai aja, tapi sekarang kaya ada yang beda” tanya Ervin.
Ryan hanya diam mendengar Ervin. Kalo boleh jujur, dia juga ingin kembali ke waktu itu dimana dia dan Hani selalu bersama sambil berbagi cerita tentang apa yang terjadi pada mereka.
~~~
Hani sedang duduk santai di ruang keluarganya, terlihat dirinya fokus ke depan tv yang menyala walaupun sebenarnya dia sedang banyak pikiran. Tentu saja, pikiran tentang Ryan.
Saat dia sedang terlarut dengan pikirannya tiba-tiba saja sebuah ketukan dari pintu depan menyadarkannya.
Sekarang Hani sedang sendiri karna kedua orangtuanya belum pulang walaupun jam sudah menunjukan pukul 8 malam, dan adik Hani yang bernama Chelsea sekarang sedang kerja kelompok di rumah temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Friend
Roman pour AdolescentsApakah kalian percaya dalam hubungan PERSAHABATAN tidak akan tumbuh perasaan LAIN? 'Gue gak keberatan tetap jadi SAHABAT lo, tapi satu hal yang pasti. Perasaan gue gak bakal BERUBAH' - Adrienne Hani Dzemila 'Apa gue salah? Gue cuma gak mau kehilanga...