Hani tiba di rumahnya saat mulai senja, tentu saja diantar Maren.
“Gue duluan yah” pamit Maren.
“Iya, hati-hati. Thanks yah” kata Hani tersenyum.
Maren pun menancap gasnya dan pergi dari sana.
Hani berjalan untuk masuk ke dalam rumahnya, tapi siapa sangka jika ada Ryan di depan pagarnya masih dengan seragam lengkap. Hani menarik nafas dan berjalan mendekati Ryan.
“Kayanya lo sengaja nyuruh gue buat ngerjain tugas gue di eskul biar lo bisa jalan sama si brengsek itu” kata Ryan dingin.
“Dia cuma nemenin gue dan dia punya nama. Namanya Maren” kata Hani juga dingin.
“Lo bilang cuma nemenin lo. Tapi yang gue lihat kayanya lo berdua udah makin deket sampe pelukan di kafe” kata Ryan lagi.
Hani membulatkan matanya mendengar perkataan Ryan. Dia berpikir bagaimana bisa laki-laki ini tau soal itu.
Flashback
Ryan baru saja selesai dengan pekerjaannya membuat laporan, tentu saja dengan Alina.“Kak Ryan, ayo pulang. Aku boleh ikutkan?” tanya Alina.
“Sorry, gue buru-buru. Lo pulang naik ojol aja” jawab Ryan.
Ryan pun langsung menggendong tasnya dan keluar dari sana.
Sekarang Ryan harus bertanya apakah Hani masih di mall atau sudah pulang. Jika masih di mall Ryan berniat untuk menyusul gadis itu.
Baru saja ingin menghubungi Hani, sebuah pesan masuk dan itu dari Alex.
Alex
Lo yakin Hani gak ada hubungan sama Maren?
16.55Alex
Mengirim foto (foto Hani memeluk Maren)
16.55Ryandra K.
Lo dimana?
16.56Alex
Gue lagi di mall dan gak sengaja lihat mereka
16.56Ryandra
Thanks infonya, Lex
16.57Alex
Yoi, bro
16.58Ryan menutup ponselnya. Ingin rasanya dia membanting ponsel di tangannya untuk meluapkan kemarahannya.
“Fuck!” umpat Ryan.
Ryan tidak jadi menyusul Hani dan berniat untuk meminta penjelasan Hani langsung.
Flashback END.“Hani, jelasin ke gue kenapa lo bisa sama Maren dan kenapa lo ngebiarin dia meluk lo?” tanya Ryan mulai kesal.
Hani hanya diam karna dia cukup lelah dengan semua pikirannya sekarang. Jangan sampe karna dia lelah, dia malah meluapkannya pada Ryan.
Ryan yang merasa diabaikan langsung mencengkram kedua pundak Hani.
“Han, gue minta penjelasan lo” kata Ryan kesal.
“Ryan, mending lo pulang. Gue capek” kata Hani acuh.
“Apa?” tanya Ryan tidak percaya.
“Gue lagi pingin sendiri. Jadi, plis lo pulang aja” kata Hani lagi.
Hani menyingkirkan tangan Ryan dan langsung masuk ke dalam rumahnya. Ryan benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
“Lo memang sudah berubah, Han” guman Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Friend
Teen FictionApakah kalian percaya dalam hubungan PERSAHABATAN tidak akan tumbuh perasaan LAIN? 'Gue gak keberatan tetap jadi SAHABAT lo, tapi satu hal yang pasti. Perasaan gue gak bakal BERUBAH' - Adrienne Hani Dzemila 'Apa gue salah? Gue cuma gak mau kehilanga...