L&F Part 05

452 45 0
                                    

Hani menatap pantulan dirinya yang ada di cermin kamarnya. Satu titik yang dia perhatikan, bagian matanya yang sembab karna menangis semalaman.

Memang dia dan Ryan kembali menjadi sahabat seperti dulu, tapi tetap saja ada bagian dirinya yang tidak terima dan merasa sakit tentang itu semua.

Akhirnya, Hani terpaksa menggunakan rias agak tebal di bagian matanya untuk menutupi itu. Bersyukur dia mulai belajar cara merias dirinya karna hal itu juga bisa membuat dirinya lebih percaya diri.

TOK ~ TOK ~ TOK

“Hani, Sayang” panggil Susti, Ibu Hani sambil membuka pintu kamar Hani.

“Mama” balas Hani.

“Ternyata sudah siap toh” kata Susti. “Cepat turun, itu Ryan sudah nunggu di bawah” lanjutnya.

“Hah? Ryan?” kata Hani bingung.

“Cepat yah, kasihan kalo dia nunggu lama. Tadi mama suruh sarapan dulu, tapi katanya sudah sarapan” kata Susti.

“Hm, ini juga sudah siap kok” kata Hani.

Susti pun keluar dari kamar Hani dan Hani kembali memasukkan bukunya yang tadi terhenti karna panggilan Ibunya.

Hani turun ke bawah dan terlihat ayah dan adiknya duduk di sana dengan ibunya yang sibuk di dapur.

“Pagi, Papa” sapa Hani sambil memeluk Ayahnya dari belakang.

“Pagi, putri papa yang paling cantik” balas Yahyo, Ayah Hani.

“Tadi Papa juga bilang kalo aku yang paling cantik” kata Chelsea sinis.

“Dua-duanya cantik” kata Yahyo tersenyum.

Hani hanya tertawa mendengar hal itu.

“Kalo gitu, Hani langsung berangkat yah” pamit Hani.

“Loh? Gak sarapan dulu?” tanya Susti.

“Gak. Nanti aja” kata Hani langsung pergi setelah mencium tangan kedua orangtuanya.

Hani berlari keluar rumah dan benar saja di depan pagar rumahnya sudah ada Ryan yang sedang duduk di atas motor menunggu Hani. Ryan menoleh dan langsung melemparkan sebuah senyum kepada Hani yang bisa saja membuat Hani salah paham.

“Kok lo jemputin gue sih?” tanya Hani.

“Gak papa. Biasa juga lo sama gue kan?” tanya Ryan balik sambil mengangkat sebelah alisnya.

“Tapi selama naik ke kelas dua gue selalu bareng Keyzia” kata Hani.

“Tadi dia ada datang, tapi gue suruh berangkat duluan” kata Ryan sambil memakai helmnya. “Jadi, lo mau ikut atau gak?” tanya Ryan mengoda.

“Yah ikutlah. Kalo gue gak ikut lo, mau ikut siapa lagi” kata Hani kesal sambil memakai helmnya.

Ryan hanya tertawa melihat Hani yang memajukan bibirnya karna kesal. Saat Hani jengkel atau kesal dengan sesuatu dia selalu bertingkah seperti itu. Imut, itulah yang dipikirkan Ryan.

Mereka pun berangkat berdua ke sekolah setelah kurang lebih 6 bulan tidak berangkat bersama karna permasalahan yang hadir.

~~~

Jam istirahat merupakan jam paling menyenangkan untuk semua murid sekolah, tidak terkecuali murid SMA Onze.

Seperti biasa Arghi dan teman-temannya menepati posisi paling pojok kantin. Selain makan, banyak dari mereka yang berada di sana hanya untuk membuang waktu bersama dengan bermain.

Love & FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang