"Lo apain dah anak orang, bisa jadi cakep kayak gitu?" celetuk Ni-ki.
Sunghoon mendelik kesal. Tanpa memperdulikan ucapan Ni-ki, kaki Sunghoon melangkah menghampiri buku dan alat tulis yang dia letakan di atas meja.
"Lo kenapa nggak bilang mau bawa dia? Bangsat lo ya, Seung!!"
Heeseung hanya tertawa melihat itu sambil menggelengkan kepalanya, "Gue pengen ngetes lo doang. Sampe mana cowok polos yang lo bilang nggak masuk dalam list lo itu ngebuat si muka goblok ini kalang kabut kayak sekarang."
"Dan berhasil!" tambah Jay, yang membuat Heeseung dan dirinya tergelak.
"Setan emang lo semua!" Sunghoon memasukan perlengkapannya ke dalam tas, "Bawain tas gue nanti, jangan lo buka-buka isinya." perintah Sunghoon.
"Mending lo buruan turun, dari tadi tuh anak godain di bawah. Nggak takut ilang apa digondol kucing," Heeseung mengambil rokok dari kantong celananya, dan mulai memantikkan korek api.
"Dasar anjing! Besok-besok begini lagi, mobil lo ancur!" ujar Sunghoon emosi.
"Iya besok mah enggak, palingan gue yang pacarin." sahut Heeseung santai sambil menghembuskan asap rokok dari hidung.
"Nyari mati lo," ujar Jay dengan tawa kecil dari bibirnya.
Sunghoon langsung bergegas turun, menapaki anak tangga satu persatu untuk bisa sampai secepatnya di depan Jake. Karena sungguh, tempat seperti ini sangat berbahaya. Sunghoon yakin, sudah banyak di bawah sana yang melihat Jake dengan tampang lapar yang sebentar lagi ingin menerkamnya.
"Woi kambing, jangan lupa pake kondom ya nanti!" ujar Ni-ki, dan detik itu juga ketiganya tergelak dengan keras.
Pandangan semua orang di tempat itu menatap Jake penuh nafsu. Bau asap rokok dan dentuman musik yang memekakkan telinga membuat Jake merasa pusing, dan lampu remang-remang di sana mengganggu penglihatannya.
Lalu, saat matanya menangkap tubuh tegap yang tiga hari ini selalu memenuhi otaknya, Jake berdiri dari kursi bar dan tersenyum sumringah sambil menatap cowok itu yang perlahan mendekatinya.
"Sunghoon..."
"Ngapain lo di sini?" Sunghoon melepas jaket denim miliknya lalu memberikan itu kepada Jake. Karna memang kemeja yang Jake pake itu terlalu tipis.
"Buruan pake, lo mau dilihatin cowok-cowok kayak gitu?" lalu mata Sunghoon mendelik pada sosok di balik punggung Jake, "Ngeliatin apaan dah lo! Mau gue congkel itu mata!"
"Yaelah bos... galak amat, pacar baru ya?" ucap salah satu bartender di sana.
"Bacot lo!" desis Sunghoon penuh kekesalan.
Sementara, bartender yang sudah mengenal sifat Sunghoon dari dulu itu malah tergelak puas dan tidak menampakan wajah takut sama sekali.
"Buruan pake!"
"Iya, ini lagi aku pake." Jake yang tidak mau mendapat amukan lebih dari Sunghoon segera mengenakan jaket denim yang kebesaran pada tubuhnya. Dia bisa langsung mencium aroma tubuh Sunghoon yang menyeruak dari jaket tersebut.
"Ikut gue!" Sunghoon langsung menarik tangan Jake untuk keluar dari tempat terkutuk itu.
Langkahnya terlihat terburu-buru sehingga membuat Jake susah payah mengikutinya.
"Lo tau ini tempat apa?" bentak Sunghoon saat mereka sudah berada di depan motor.
Jake menggeleng dengan sorot mata polos yang menggemaskan, "Aku cuma mau ketemu kamu. Heeseung bilang dia tau kamu ada dimana, makanya aku minta tolong dia buat anterin."
KAMU SEDANG MEMBACA
{SUDAH TERBIT} Started with you
Teen Fiction[Beberapa part dihapus] Sunghoon adalah salah satu gelar penguasa tertinggi, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Sunghoon Mandala adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas...