Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring membuat anak murid langsung berhamburan dimana-mana. Mereka segera menuju ke arah parkiran motor untuk bergegas pulang. Jungwon berlari terpogoh-pogoh sambil berteriak menyusul Jake menuju arah parkiran.
"Jake... Jake!" Jungwon berdecak saat panggilannya yang kelima tidak juga mendapatkan sahutan dari pemilik nama. "Jake! Woi!"
Jake tersentak, ia menoleh saat Jungwon menepuk pundaknya pelan. "Eh... kenapa, Won?"
"Gue panggilin dari tadi nggak nengok-nengok. Kebanyakan mikirin gombalannya mang Rain lo ya?"
Jake hanya menanggapi Jungwon dengan seulas senyum tipis.
"Kenapa sih lo?" keluh Jungwon kesal.
"Enggak, Won." Jake kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi, "Pulang yuk..."
Jungwon mendelik kesal. "Dari tadi gue udah ngajakin lo pulang, elonya malah duluan ke parkiran, duh... punya temen pinternya minta ampun tapi rada lemot."
Jake terkekeh, menarik tangan Jungwon untuk dia gandeng. "Maaf... maaf... jangan marah-marah gitu dong, nanti gantengnya ilang loh." rayu Jake.
"Susah gue mau ngambek sama lo, apalagi kalo udah dibilang ganteng." Jungwon mendengkus, lalu balik menggandeng tangan Jake. "Besok temenin gue nyari baju yuk, kemarin gue lihat ada baju bagus tuh."
"Nggak janji ya, Won. Aku kan harus kerja."
Jungwon sedikit berfikir, bukankah Jake sudah bertemu dengan Ayahnya? Ayahnya pun juga orang kaya. Tapi mengapa dirinya masih memaksa untuk bekerja.
Jungwon selalu tau apapun tentang Jake, laki-laki dengan wajah khas kelinci itu tidak akan pernah tertinggal berita tentang sahabatnya. Jake akan menceritakannya pada Jungwon. Jika tidak, Jungwon akan tau meskipun bukan Jake yang betcerita.
"Yaelah, bolos aja napa... sekali ini aja, Jake. Ya... ya?"
"Liat besok ya."
Jungwon menghela pelan. "Yaudah... Okeh deh."
Mereka berjalan beriringan menuju gerbang sekolah, sesekali Jungwon bercerita tentang cowok yang dia taksir, lalu Jake akan menanggapi dengan senyum kecil.
Jungwon masih terus berceloteh riang di sebelah Jake. Namun saat hampir mendekati pos penjaga mang Rain, langkah Jake seketika terhenti begitu matanya tidak sengaja menangkap tubuh Minhee yang sedang duduk di atas motornya tepat di depan gerbang sekolah.
"Kenapa berhenti?" tanya Jungwon bingung.
"Minhee?"
Jungwon mengernyit, lalu mengikuti arah pandang Jake. "Siapa? Pacar baru lo?"
Jake menggeleng. "Apasih Won, pacar aku cuman Sunghoon, dia cuman temen kerja aku."
"Itu, yang di depan gerbang, yang pake motor Vario?" tanya Jungwon lagi, "Widihh... ganteng amat. Gue mah heran, lo kok bisa sih di kelilingin cowok-cowok ganteng."
"Dia cuma teman kok."
"Temen apa temen?" ledek Jungwon, yang membuat Jake menatapnya kesal. Jake meninggalkan Jungwon begitu saja yang berdiri dengan wajah melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
{SUDAH TERBIT} Started with you
Teen Fiction[Beberapa part dihapus] Sunghoon adalah salah satu gelar penguasa tertinggi, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Sunghoon Mandala adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas...