agak panjang, semoga engga muntaber yaa ◐.̃◐
• • • • • • • •
Sunghoon yang akhir-akhir ini mendominasi kehidupannya, membuat Jake kagum pada sosok cowok itu. Sunghoon yang baru saja datang untuk menjemputnya di panti asuhan dengan membawa begitu banyak makanan yang dia berikan pada anak-anak panti.
"Ini apa?" Jake mengangkat kepalanya saat Sunghoon menyodorkan satu kotak cokelat di depan wajah.
"Cokelat."
Jake mengambil cokelat tersebut, dan kembali menatap Sunghoon. "Untuk?"
Sunghoon menghela napasnya, lalu menjawab asal. "Mang Rain."
"Kenapa kasih ke aku?"
Sunghoon mengerti, jika Jake memang paling ahli dalam hal menaikan tensi darahnya. Untuk itu, Sunghoon mengusap wajahnya dan menarik napas panjang.
"Ya masa aku ngasih mang Rain?"
"Tadi kamu bilang?"
"Nggak usah ditanya bisa nggak?"
"Hehe..." Jake terkekeh, lalu menepuk sisi bangku yang kosong di sebelahnya. "Makasih ya, cokelatnya." ujar Jake bersamaan dengan Sunghoon yang duduk di sana.
"Tadi ke panti naik apa?" tanya Sunghoon.
"Angkot." Jake menoleh sambil tangannya sibuk memainkan kotak cokelat yang barusan Sunghoon berikan. "Gimana hasilnya?"
Terjadi keheningan sebentar sebelum akhirnya Sunghoon bersuara. "Poster aku diterima, dan bayarannya lumayan."
"Wahhh," Jake tersenyum senang, matanya berbinar menatap Sunghoon. "Dari awal aku udah yakin kalo Sunghoon pasti bisa, dan pas lihat poster yang kamu buat itu, aku percaya bakalan langsung keterima. Sunghoon hebat!"
Sunghoon membalas senyuman Jake, dan tak lupa memberi usakan lembut pada puncak kepala Jake. "Makasih."
"Uangnya jangan dihambur-hambur ya. Walaupun Sunghoon masih dapet dari orang tua, tapi uang hasil sendiri itu rasanya lebih bangga. Itu yang aku rasain pas pertama kali bisa menghasilkan uang sendiri."
"Uangnya baru aku pake buat beli cokelat."
lalu pandangan Jake beralih pada kotak cokelat di tangannya. "Ini traktiran ya?"
"Hmm..." balas Sunghoon sambil mengedikan bahunya.
Wajah Jake langsung berbinar, "Kalo gitu aku nggak mau makan cokelatnya."
"Kenapa?" tanya Sunghoon bingung.
"Ini hadiah pertama dari uang Sunghoon sendiri, aku mau simpan."
Sunghoon langsung terkekeh mendengarnya. "Mana bisa disimpan, sayang. Kamu makan aja, lagi juga semua uang hasil poster itu emang aku simpan buat kamu."
"Kenapa buat aku?"
"Kamu lupa alasan aku kerja?"
Jake terdiam, dia mengerti maksud dari ucapan Sunghoon padanya. Mungkin ini salah satu contoh yang membuat alam bawah sadar Jake memilih Sunghoon sebagai tempat dia untuk menjatuhkan hatinya.
"Aku mau berguna buat kamu, mau jadiin kamu tanggung jawab aku." Jake mengerjapkan bulu matanya pelan, tersanjung dengan perasaan membuncang.
Siapa lagi yang bisa membuat hatinya sehangat ini? Jake tidak pernah merasa seberuntung saat dia bersama Sunghoon. Cowok itu benar-benar menepati ucapannya.
"Kamu berguna buat aku, dengan cara yang berbeda."
Sunghoon tertegun, tersenyum menatap Jake. "Ini yang buat aku nggak bisa jauh dari kamu." ujarnya seraya menyentil ujung hidung Jake. "Nggak bisa ditebak."
KAMU SEDANG MEMBACA
{SUDAH TERBIT} Started with you
Fiksi Remaja[Beberapa part dihapus] Sunghoon adalah salah satu gelar penguasa tertinggi, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Sunghoon Mandala adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas...