Jake menelungkupkan wajahnya ke atas meja sembari menarik napas dalam-dalam. Permintaan Pak Darma tadi sedikit mengganggu pikirannya, tapi tidak membuatnya menyesal. Bagi Jake tidak masalah siapapun yang akan dia bimbing selama dia bisa melanjutkan sekolah setelah lulus nanti.
Jake memang tidak begitu mengenal Sunghoon. Tapi bukan berarti dia tidak tahu bagaimana track record cowok itu selama di sekolah. Sunghoon sangat membenci orang lain yang ikut campur masalah pribadinya, Sunghoon juga tidak segan-segan membuat orang tersebut kesulitan, atau lebih parahnya lagi, Sunghoon akan memakai kekerasan untuk menyalurkan rasa tidak sukanya.
Contohnya pagi ini, menurut gosip yang beredar, Sunghoon baru saja memukul seorang murid laki-laki di lorong kelas hanya karena murid tersebut tidak sengaja menumpahkan air ke atas seragam sekolahnya. Tidak ada satupun yang berani melerainya, jika pun ada, mereka sama saja seperti membunuh dirinya sendiri.
Mendapat perintah untuk mengajak Sunghoon belajar tidak membuat Jake takut, hanya saja ia merasa tidak yakin jika cowok itu akan dengan mudah menerima untuk diajak belajar.
"Kenapa lo?"
Jake mengangkat kepalanya saat mendengar suara Jungwon. Laki-laki berlengsung pipit serta wajah khas kelinci itu menyodorkan sebotol air mineral ke arah Jake.
"Nggak papa," jawab Jake lalu mengambil botol itu. "Makasih, Won." lanjutnya.
"Tadi kenapa dipanggil Pak Darma?" tanya Jungwon lagi sambil mendaratkan tubuhnya di sebelah Jake.
"Cuma bantu belajar."
"Bantu belajar?" ulang Jungwon dengan raut bingung.
Jake mengangguk, membuka tutup botol itu dan meneguk isinya sedikit. "Iya."
"Bantu belajar siapa?"
"Sunghoon."
Jungwon langsung menyemburkan air yang baru saja ia minum saat nama Sunghoon terlontar dengan mulus dari bibir Jake. Laki-laki itu bahkan hampir tersedak karena terlalu terkejut mendengar itu.
"S-sunghoon?" ulangnya dengan mata melotot sambil menarik bahu Jake untuk memutar ke arahnya.
Jake hanya mengangguk santai merasa tidak terganggu dengan tatapan Jungwon.
"I-ini Sunghoon Mandala kan? Anaknya Kevin pemilik Coex Store?"
Jake mengangguk lagi. Tidak ada keterkejutan di wajah Laki-laki itu seolah-olah menjadi pembimbing Sunghoon adalah hal yang sudah sering dia lakukan.
"Terus lo mau?"
"Mau."
"OH MY GOD!!!" Jungwon berteriak nyaring membuat Jake mengernyit sembari menutup telinganya dengan kedua tangan. Sementara itu, beberapa murid perempuan yang ada di kelas sontak menoleh ke arah mereka berdua. Tatapan nyalang dari mereka membuat Jake tersenyum kaku dan meminta maaf.
"Jangan berisik dong!" ketus salah satu di antara mereka yang merasa terganggu.
Jungwon sontak menatap tidak suka pada cewek itu. la berdecak kesal, lalu melemparkan balasan yang tidak kalah galak.
"Yeu! kalo nggak mau berisik di perpus aja sana. Ribet lo, nggak pernah denger orang teriak apa!"
"Won," sela Jake memperingati.
"Ya lagian dia, nggak tau apa gue lagi kaget."
Jake melemparkan senyuman penuh maaf lagi ke arah cewek tersebut. Dia kemudian mendelik kembali menatap Jungwon.
"Salah kamu juga lagian teriak-teriak."
"Gimana gue nggak teriak, temen gue mau ngajakin penguasa kegelapan buat belajar. Lo tau kan gimana dia? Emang lo bisa bujuk si manusia iblis itu buat belajar? Guru-guru aja angkat tangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
{SUDAH TERBIT} Started with you
Ficção Adolescente[Beberapa part dihapus] Sunghoon adalah salah satu gelar penguasa tertinggi, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Sunghoon Mandala adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas...