Jake baru saja mengantarkan pesanan
ayam terakhirnya pada seorang pelanggan. Matahari sudah mulai tenggelam diatas sana, tergantikan oleh sinar bulan. Jake melihat jam ditangannya, sudah lima jam lebih dia bekerja, sudah waktunya untuk pulang dan beristirahat.Helm sepeda Centra Fried Chicken yang berwarna biru baru saja dia lepaskan dari kepalanya, saat ponsel di dalam jaket berdering. Jake melirik nomor penelepon, sebuah nomor tanpa nama.
"Halo?"
"Lo dimana?"
"Siapa ya?" padahal, Jake sudah bisa menebak siapa pemilik suara ini.
"Sunghoon."
"Siapa?" Jake melipat ujung bibirnya menahan tawa, hingga kemudian terdengar umpatan dari seberang sana.
"Menurut lo?"
Jake terkikik saat mendengar suara Sunghoon yang mulai berubah galak, "Hehe... nggak bisa bercanda kamu mah."
"Buruan jawab, lo dimana?"
"Di tempat kerja."
"Udah kelar?"
"Udah."
"Dimana tempat kerja lo?"
"Centra Fried Chicken, di depan Taman Tesliaa." Jake berpikir sebentar. "Kenapa kamu tanya?"
"Gue mau nagih traktiran es krim!"
Jake mencebik, namun tidak lama bibirnya tertarik tipis untuk mengulas senyum simpul.
"Kalo traktiran aja inget, giliran bimbingan lupa terus."
"Bawel! Gue jalan ke sana!"
"Jangan jalan, nanti kamu capek." sahut Jake kemudian dengan suara terkikik geli.
Sekali lagi, Sunghoon mengumpat mendengar ledekan Jake dan anehnya, itu justru membuat Jake tergelak lebih keras.
"Hati-hati ya!" lanjut Jake sembari memutuskan sambungan telfon itu.
"Nggak pulang?"
Jake menoleh saat Minhee, cowok tinggi berambut hitam yang juga bekerja di sana, berdiri tepat di sampingnya.
"Oh... kamu, aku lagi nunggu temen." jawab Jake sembari tersenyum.
"Temen apa temen?" ledek cowok itu.
"Temen kok."
"Cowok?" tanya Minhee penasaran.
"Iya, temen sekolah aku."
Minhee menganggukan kepalanya, "Tumben dijemput cowok?"
"Dia lagi minta traktiran, tadi pagi soalnya aku janjiin." Jake menyengir, lalu menunduk mengamati sepatu ketsnya sambil kejadian tadi pagi di dalam bis. Seketika senyumnya berkembang.
"Emang janjiin apa?"
"Sunghoon itu seneng banget ngomel-ngomel, aku janjiin es krim kalo dia bisa tahan emosinya." Jake menceritakan itu dengan nada penuh antusias. "Walaupun galak, tapi Sunghoon baik kok."
"Namanya Sunghoon?" Minhee semakin penasaran dengan cowok bernama Sunghoon yang diceritakan oleh Jake, karena baru kali ini Jake bercerita tentang seorang laki-laki selama hampir dua tahun mereka berteman.
"Iya."
"Kalo kapan-kapan aku yang anter pulang, kamu mau?"
Jake terdiam sebentar, lalu tersenyum. "Boleh, tapi kalo aku udah jadi pemilik restoran ini, ya." ledeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{SUDAH TERBIT} Started with you
Novela Juvenil[Beberapa part dihapus] Sunghoon adalah salah satu gelar penguasa tertinggi, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Sunghoon Mandala adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas...