Semenjak Jake menyentuh hidupnya, banyak prinsip dalam hidup Sunghoon yang perlahan dia hancurkan. Salah satunya yaitu menemui seseorang yang berada di daftar nama terakhir untuk dia temui.
Seseorang yang mungkin mengetahui dimana keberadaan Jake saat ini. Orang yang sama yang membuat Jakenya harus menanggung kesalahannya dulu.
"Ngapain lo ke sini?" ketus seorang gadis yang berada di depan mesin kasir coffee shop itu.
"Dimana Hyunjin?" balas Sunghoon.
Cewek di depan itu memutar bola matanya. Lalu pura-pura sibuk di dalam counter cafe. "Mau apa lo nyari abang gue?"
"Lo cukup bilang dimana dia sekarang!" bentak Sunghoon yang membuat beberapa pengunjung coffee shop menatap ke arah mereka.
"Kalo gue nggak mau?" tantang Yuna.
Sunghoon yang memiliki batas kesabaran sangat sedikit tiba-tiba memasuki counter tersebut dan menarik tangan Yuna keluar, menyeret cewek itu sampai di depan cafe.
"Sakit, Hoon!" teriak Yuna setelah Sunghoon melepas cengkraman itu.
"Hyunjin bawa pacar gue!" bentak Sunghoon kesal.
"Pacar lo?" Yuna berdecih dengan seringai kecil. "Yang mana lagi tuh?"
"Jangan sampe gue berbuat kasar sama lo!"
"Woah, ternyata seorang Sunghoon belum berubah ya?"
"Gue serius, anjing!" Sunghoon memukul tembok di sebelah Yuna, membuat cewek itu berjengit takut.
Dengan batas kesabaran yang sedikit, Sunghoon memejamkan matanya, berusaha menahan emosi yang berkobar. "Abang lo bawa pacar gue, dan lo tau alesannya? Itu dia lakuin cuma untuk ngebales perbuatan yang bahkan nggak gue lakuin sama lo!"
Yuna terdiam, mengingat kejadian yang sudah lama terjadi, yang membuat permusuhan Hyunjin dan Sunghoon semakin memanas.
"Lo tidur sama gue!"
"One Night Stand, Yun!" sambar Sunghoon, "Lo juga tau gue nggak akan pernah serius sama siapapun!"
"Kenapa?"
Sunghoon mengepalkan tangan di kedua pinggangnya. Mendongak ke langit dan mencari napas berupa kesabaran menghadapi gadis keras kepala di depannya ini.
"Yun, gue ke sini bukan buat ngebahas itu! Gue minta tolong sama lo, dimana Hyunjin, pacar gue dalam bahaya!" ujar Sunghoon putus asa.
Yuna membuang pandangannya. Sunghoon yang berada di depannya ini benar-benar sudah berubah, sejak kapan cowok angkuh sepertinya dapat menyebut kata 'tolong'.
"Ternyata lo udah berubah." Yuna berdecih, "Karena dia? Kenapa bukan gue? Kenapa?"
Sunghoon menarik napasnya pelan. "Karena dia satu-satunya orang yang ngebuat gue merasa beruntung terlahir ke dunia."
Seperti terbangun dari tidur panjang, mendengar ucapan Sunghoon membuat Yuna mematung di tempatnya. Cewek itu bersusah payah mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Sunghoon.
Tentang cinta adalah apa yang tidak mungkin dikatakan oleh seorang Sunghoon. Cowok angkuh berhati iblis itu merubah semua prinsip dalam hidupnya hanya karena seseorang.
Sulit mempercayai itu, tapi wajah cemas penuh kekhawatiran di depannya ini adalah bukti jika Sunghoon telah jatuh hati pada orang lain.
"Lo tuh brengsek!" bentak Yuna.
"Iya gue tau."
"Ngeselin tau gak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
{SUDAH TERBIT} Started with you
Fiksi Remaja[Beberapa part dihapus] Sunghoon adalah salah satu gelar penguasa tertinggi, kedudukannya bahkan lebih tinggi dari seorang raja. Namun, Sunghoon Mandala adalah penguasa kegelapan di muka bumi ini. Sebut saja, berkelahi, mabuk-mabukan, dan seks bebas...