Perlahan matanya mulai terbuka, kesadarannya kembali, namun yang pertama dilihat olehnya adalah dirinya berada terperangkap di dalam mobil, dengan mobil berada di posisi terbalik, dan banyak pecahan kaca.
'Huh....? Di mana.... Mobil?' - dia terbelalak. Seingatnya, dia tewas tertembak di kepala kan?
Teringat akan kematiannya dengan tembakan di kepala, dia memegang kepalanya dan merasakan ada cairan kental mengucur di kepalanya. Dia menatap telapak tangannya yang kecil dipenuhi darahnya sendiri akibat luka di kepala, sekaligus di perutnya
'Eh.... Tanganku... Kenapa menjadi kecil?' - tidak hanya itu, dia bisa melihat tubuhnya menjadi kecil. Tentu saja, karena tubuhnya sebelumnya sangat tinggi, dia bisa merasakan sekarang dia sangat kecil.
Dia mencoba mengingat. Tunggu dulu...... Bagaimana dia mati di kehidupan sebelumnya? Kenapa dia tidak ingat?
Dia ingat bahwa sebelumnya dia mati karena tertembak di kepala, tapi.... Bagaimana? Apa dia menembak dirinya sendiri? Atau dibunuh? Kalau dibunuh, oleh siapa?
Tunggu.....
Siapa dirinya sebelumnya?
'Kenapa..... Ingatanku mulai kabur setiap detik berjalan?' - tanyanya dalam hati sambil menggenggam kepalanya yang terasa sakit. Darah terus mengucur keluar dari kepala dan perutnya tanpa henti.
'Tidak, pertama yang harus kulakukan adalah keluar dari sini......' - dia melirik ke depan mobil, di mana ada pasangan, pria dan wanita, yang tidak sadarkan diri.
"He-hei....." - dia memanggil keduanya, menepuk pundak mereka, namun tidak ada reaksi sama sekali. Apa mereka berdua tewas karena kejadian ini?
"Otou-san, okaa-san...."
Tunggu, kenapa dia memanggil mereka 'ayah dan ibu'? Apa keduanya orang tuanya? Apa yang sebenarnya terjadi?
Mobilnya bisa dibilang cukup hancur, dalam keadaan terbalik, dan tiga penumpang yang ada di sana terluka. Atau mungkin, dua yang di depan meninggal.
Saat memeriksa keadaan 2 penumpang di depan, dia mendengar suara pintu yang dibuka. Karena itu dia langsung keluar dari sana, dan melihat seorang pria muda berambut hitam dan memakai topi yang membantunya keluar.
"She's safe! Call the police!"
"Hey, she's alive! The child's safe!" - melihat anak perempuan berambut putih itu keluar, warga langsung menelpon ambulans dan polisi.
'Amerika....?'
"Aku akan membawamu ke rumah sakit." - pria yang menolongnya barusan membawa anak perempuan ke mobil. Anak perempuan yang bahkan masih balita, berambut putih pendek yang sudah dibasahi darah merah segar hingga rambutnya seolah berwarna merah.
"Je....pang? Bagaimana kau.... Tau?" - tanya anak itu bingung. Pria itu tidak menjawab, dia hanya mengemudi mobilnya tanpa bicara apa-apa.
"Aku mendengarmu memanggil ayah dan ibumu dalam bahasa Jepang." - akhirnya pria itu memilih menjawab singkat.
'Sebenarnya apa yang terjadi....?' - anak itu bertanya-tanya dalam hati. Sejauh yang diingatnya, dia hanya bisa menyimpulkan.
Dia tewas tertembak, lalu terbangun di tubuh anak kecil yang terlibat kecelakaan.
Anak itu tidak bisa menahan kesadarannya untuk tetep ada, dan akhirnya tidak sadarkan diri ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D
FanfictionRed, artinya merah. Namanya mengartikan merah, warna yang sama dengan matanya. Warna yang merupakan keunikan dirinya. 2 orang yang berbeda, seorang gadis dan seorang wanita, namun keduanya berhubungan.