"Apa kalian akan menepati janji itu....?" - gumam Hiromi.
Alasan dia menyukai bunga Sakura..... Adalah karena saat pertama kali dia bertemu dengan orang-orang yang memginspirasinya adalah saat musim semi, di mana bunga Sakura bertebaran.
'Aku berhasil bertemu Zero-aniki. Sekarang, aku mencari sisanya.' - Hiromi melangkahkan kakinya masuk ke sebuah ruangan, di mana Conan, Yukiko, Jodie, Subaru, dan Camel berada.
"Wah, sempurna! Sudah jago menyamar sendiri rupanya!" - sahut Yukiko kagum dari belakang Subaru, yang kelihatannya baru selesai menyamar menjadi Subaru.
"Terima kasih." - balas Subaru, masih dengan suara Akai.
"Kalau begitu, aku tak perlu datang setiap minggu lagi untuk mengecek penyamaranmu." - ujar Yukiko tersenyum manis.
"Maaf karena merepotkanmu begini."
"Yah, harus kuakui aku agak sedih karen tak ada alasan untuk bertemu denganmu lagi. Sedikit kecewa sih."
'Oe...' - pikir Conan sweatdrop.
"Sh.... Shu...." - gumam Jodie bingung.
"Apa itu benar-benar Akai-san?" - tanya Camel ikutan bingung.
"Ya. Suaraku masih sama kan?" - jawab sekaligus tanya Subaru.
"Kau benar-benar terlihat seperti orang lain." - jawab Jodie masih bingung.
"Tapi, kalau aku menggunakan choker pengubah suara ini..."
"Aku menjadi Okiya Subaru."
"Suaramu berubah!" - sahut Camel kaget.
"Ini semua berkat Agasa-hakase yang memberikan alat pengubah suara ini, lalu pemilik rumah Kudo Yusaku-san dan Kudo Yukiko-san dengan kemampuan menyamarnya, dan juga rencana hebat itu, dari Edogawa Conan-kun." - jelas Subaru.
"Aku merasa tidak berguna karena aku mengetahuinya sendiri....." - gumam Hiromi sweatdrop. Dia berdiri di ambang pintu melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar ke tembok, ke samping.
"Eh?! Hiromi-chan! Sejak kapan kau masuk?!" - tanya Yukiko kaget.
"Sejak tadi."
'Keberadaannya tidak kami sadari..... Mengerikan....' - pikir Conan yang nyatanya juga ikutan kaget.
"Hiro? A-apa maksudmu mengetahui sendiri? Dia bukan bagian dari rencana?" - tanya Jodie.
"Memang bukan. Seharusnya semua anggota FBI tidak tau tapi...." - Conan menghentikkan ucapannya.
Flashback*
"Hei." - Subaru menoleh ke belakang ketika gadis yang ditemuinya tadi menepuk pundaknya. Ketika dia melihat ke belakang, dia ditemui dengan tatapan tajam Hiromi.
"Kita perlu bicara."
"Apa anda butuh sesuatu?"
"Aku butuh pengakuanmu. Dirimu bukanlah dirimu sebenarnya. Bukankah begitu.... Subaru-san?" - tanya Hiromi tajam.
"Saya tidak mengerti apa yang anda katakan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D
FanfictionRed, artinya merah. Namanya mengartikan merah, warna yang sama dengan matanya. Warna yang merupakan keunikan dirinya. 2 orang yang berbeda, seorang gadis dan seorang wanita, namun keduanya berhubungan.