"Apa....."
"Yang terjadi padamu?" - tentunya Akai bingung melihat Hiromi pulang dengan keadaan kaki yang diperban.
"Aku main kejar-kejaran terus kesandung."
"Hiro, aku serius."
"Aku juga."
"A-aku dikejar agen ABIN, ketembak dan kakiku kegores, terus aku ditembak peluru bius dosis tinggi. Jadi biar aku gak ketangkep aku tusuk kakiku biar gak pingsan, tapi tetep pingsan, untung setelah berhasil kabur." - karena Akai menatapnya tajam, Hiromi langsung menjelaskan kejadiannya dengan gugup agar tidak dimarahi.
"Kau tusuk kakimu? Apa yang kubilang soal jangan melukai dirimu?"
"MAAF!! Aku terpaksa!! Jangan marah ya! Ya! Ya!" - Hiromi seketika memohon-mohon dalam keadaan panik.
"Kalau bisa, jangan lakukan itu." - Akai akhirnya pasrah dan mengelus kepala Hiromi.
"Hehehehe."
"Jadi mau jelaskan kenapa kau dikejar?"
"Besok aja ya? Aku mau tidur."
Waktu tidur itu begitu berharga, tidak boleh dilewatkan sedetikpun!
Tentunya keesokan harinya barulah Hiromi menjelaskan kejadian tersebut pada Akai, yang kini menyamar sebagai Subaru.
"Aku mengerti. Mereka sekarang terang-terangan mengincarmu ya?"
"Iya. Aku gak tau mereka mau apa andaikan aku sama agen mereka ada hubungan pun. Kalo gak ketawan agennya itu Cider, harusnya aman." - jawab Hiromi. Kalimat Hiromi membuat Subaru sempat bingung.
"Tidak ketahuan, ABIN tidak tau codename agen mereka saat itu adalah Cider?"
"Tidak, soalnya gak dilaporin. Mereka cuma tau kalo Cider menyusup ke organisasi, tapi gak tau codename Cider."
"... Aku rasa kau jangan kemana-mana sendirian dulu." - pintah Subaru.
"Iya.... Aku tau."
Dan kejadian yang berhubungan pun terjadi tepat keesokan harinya, di Brazil, ketika malam hari. Kejadiannya adalah di markas ABIN.
Seseorang yang sama sekali tidak diketahui identitasnya menyusup masuk ke ruang data milik markas ABIN. Orang yang memakai jaket sekaligus tudung untuk menutupi kepalanya. Dia pun memakai topeng yang menutupi seluruh matanya.
Data yang dilihatnya adalah semua yang berhubungan dengan 'Sameni Hana'.
Namanya, tertulis Sameni Hana.
Jenis kelamin, wanita.
Tingginya, 183 cm.
Beratnya, 72 kg.
Namun selain keempatnya, tidak ada lagi yang tertulis tentang identitas Hana. Yang tertulis hanyalah identitas yang tentu saja semua orang tau. Ulang tahunnya, usianya, latar belakangnya, masa lalunya, keluarganya, semua tidak diketahui.
Selain itu, hanya dituliskan bahwa dia adalah NOC, agen mata-mata yang menyusup ke sebuah organisasi yang tidak diketahui namanya, namun disebut sebagai Organisasi Hitam.
Tapi saat namanya dicari di data pemerintah, pengecekan DNA, catatan kelahiran di rumah sakit, dimanapun, tidak ada wanita bernama Sameni Hana.
'Sebenarnya apa saja yang dilakukan wanita itu sampai bisa menghapus keberadaannya sampai sebersih itu?' - orang itu bertanya dalam hatinya.
"Não se mexa! (Jangan bergerak)" - dia mendengar ada polisi ABIN masuk ke ruangan itu dan menodongkan pistolnya pada orang itu. Orang itu mengambil pistolnya juga dan menembak polisi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D
FanfictionRed, artinya merah. Namanya mengartikan merah, warna yang sama dengan matanya. Warna yang merupakan keunikan dirinya. 2 orang yang berbeda, seorang gadis dan seorang wanita, namun keduanya berhubungan.