18 - Friday the 13th

569 96 5
                                    

"Untuk adikmu?" - tanya Akai.

"Ya. Agen penghubung kami tak bisa mendekati organisasi itu dan aku tak bisa menghubungi kantor pusat, jadi tak bisa meminta bantuan mereka. Aku akan menulis surat untuk Ei-chan agar dia menurutinya. Kau bisa melakukan itu, kan? Karena, aku bersedia kembali ke organisasi di mana ada orang yang curiga kalau aku agen CIA." - jelas Kir.

"Baik, FBI akan menjaga adikmu." - jawab Akai.

"Aku akan mendahulukan tugas ayahku sebagai CIA. Jadi, kalau ada yang tak menyenangkan untuk FBI, tolong jangan berpikiran buruk tentangku." - pinta Kir.

"Huh, baru saja aku mau bicara soal itu. Iya kan, nak?" - tanya Akai melirik ke arah Conan.

"Ya."

Namun, Hiromi yang berdiri di belakang mereka, memasang ekspresi khawatir, curiga, dan takut menjadi satu. Dia tidak tahu apa-apa soal ini. Jadi apa itu maksudnya?

Flashback off*

"Program perlindungan saksi, ya? Kurasa, itu bisa diterapkan untuk anak yang tahu alamat email boss organisasi itu, tapi..." - James menghentikan ucapannya.

"Bukan cuma anak itu! Kita juga mengkhawatirkan orang-orang di rumah sakit ini! Mungkin, mereka pikir orang-orang di sini membantu FBI menyembunyikan Mizunashi Rena. Kita harus berbuat sesuatu." - Jodie yang menyambungkan kata-kata James.

"Soal itu tak masalah. Saat ini, Mizunashi Rena mungkin sedang mengurusnya."

.

.

.

"APAAAA?! CAMEL JADI TERSANGKA KASUS PEMBUNUHAN?! APA ITU BENAR, CONAN-KUN?!" - teriak Jodie kaget saat ditelpon Conan. Hiromi langsung tertawa seolah tidak ada hari esok.

"Ya, katanya dia sedang latihan di tangga hotel tempat pembunuhan itu terjadi." - jawaban Conan sampai terdengar oleh Hiromi juga.

"Latihan di tangga hotel?" - tanya Jodie bingung.

"Huh! Maniak latihan otot mungkin saja melakukan itu. Dua tahun lalu juga begitu." - jawab Akai nyamber aja.

R E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang