"Bo-bom?! Jadi memang ada bom di dalam barang-barang kiriman itu ya?!" - tanya Jodie pada Akai yang baru saja memeriksa salah satu barang yang ternyata berisi bom.
"Iya. Ini bom plastik yang bisa nenghancurkan satu ruangan." - jawab Akai.
"Ta-tapi...."
"Untungnya waktu meledaknya jam 5. Masih ada waktu 4 jam. Kalau sumbu yang menancap di badan bom dilepas, bom tak akan berfungsi. Kiriman yang diterima pihak rumah sakit dari kurir hampir selesai dibagikan dan jumlahnya hampir 60 buah." - balas James.
"Ooh, jadi itu sebabnya kenapa mereka bikin RS dipenuhi orang terluka dan sakit, ya?" - tanya Jodie.
"Jika ada 1 kurir yang membawa barang besar, itu akan mencolok dan dicurigai. Tapi, kalau barang-barang itu dikirim beberapa orang dan dikirim dalam kepanikan ini pihak rumah sakit pun tak akan menaruh curiga pada mereka semua."
"Pokoknya, sisa 1 waktu tinggal 4 jam! Minta semua petugas untuk ke setiap ruangan dan mengecek apa ada yang mendapat barang dari orang tak dikenal, lalu ambil barang itu!" - pintah James.
"Baik!" - balas Jodie dan berlari pergi bersama agen lain.
"Tapi, merepotkan juga ya. Selama ini, kita berpikir kalau mereka akan membawa kabur Mizunashi Rena dari sini. Tapi..." - ucapan James terpotong.
"Kita tidak ada yang menyangka kalau mereka berniat membungkam Mizunashi sejak awal." - samber Hiromi yang baru sampai. James, Conan, dan Akai menoleh ke arahnya.
"Bukankah begitu, meitantei?" - tanyanya dengan nada ragu.
"Ya. Benar." - jawab Conan.
"Hiromi-kun..." - gumam James.
"Aku baru saja dari stasiun Haido, aku sebenarnya hanya berkeliling , tapi kebetulan melihat kejadian itu di stasiun, mall, dan beberapa restoran." - ucap Hiromi. Tak lama setelahnya ponsel James berbunyi, dia mengangkatnya.
"Apa?! Mizunashi Rena muncul di tv?! Apa benar dia?!" - tanya James kaget.
"I-iya. Terlihat di tv lobi dan kamar pasien, gambar diambil dari kamar pasien dan dia tetap memakai baju rumah sakit. Dia bilang lukanya sudah sembuh. Apa ada kontak dari kamar Mizunashi Rena?"
"Tidak. Kamarnya dijaga 3 orang tiap 5 menit dan salah seorang akan keluar dan memberitahu ada kondisi apa padaku." - jawab James.
"Anda tidak bisa menghubungi kamar itu kan?"
"Ya, pompa cairan infus mudah terganggu sinyal, tidak boleh memakai ponsel atau radio. Sekarang, kita ke kamarnya dan pastikan."
"Baik, semua juga sudah menuju ke sana!"
"?!" - namun, di saat itu, justru 3 orang berpikiran berbeda. Hiromi dan Akai menatap ke arah Conan.
'Begitu ya.... Jadi itu yang diincar.'
"Beritahu pimpinan tiap blok untuk tidak ke kamar Mizunashi Rena!" - pintah Conan.
"Apa?" - tapi James masih kurang mengerti.
"Terlambat." - balas Akai dan Hiromi bersamaan.
"Te-terlambat? Jangan-jangan, organisasi itu sudah tahu?!" - tanya James.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D
FanfictionRed, artinya merah. Namanya mengartikan merah, warna yang sama dengan matanya. Warna yang merupakan keunikan dirinya. 2 orang yang berbeda, seorang gadis dan seorang wanita, namun keduanya berhubungan.