"Camel di sini. Mark, Hiromi-san, dan aku sedang standby di parkiran basement di distrik 1, blok 4, Kadefu, seperti yang tertera di kode. Sudah 5 menit sejak waktu yang ditentukan, tetapi masih belum ada tanda-tanda organisasi." - Camel mulai melapor.
"Jodie-san, apa kau melakukan kesalahan saat menulis kode?"
"Tidak mungkin! Aku memeriksanya berkali-kali!"
"Firasatku buruk. Aku rasa kita seharusnya hentikan saja misi ini." - gumam Hiromi.
Tidak lama setelahnya, mereka benar-benar mendapat laporan bahwa tim pengintai mereka tertembak. Akhirnya mereka memutuskan untuk mundur.
'Tapi....'
"Tunggu, Camel! Jangan keluar dulu!" - pintah Hiromi, bersamaan dengan Akai yang memberitahu mereka lewat alat komunikasi yang mereka gunakan.
Namun terlambat, Camel sudah mengendarai mobilnya pergi dari sana, dan akhirnya tertembak oleh sniper Gin yang sudah siap di luar.
"UWAAAAGH!"
Pelurunya tidak mengenai Camel, melainkan menyerempet kaki Mark yang ada di sana. Pintu mobil bagian depan pun berlubang karena peluru.
"Camel?! Mark?! Hiro?!"
"Camel, cepat pergi!" - Hiromi mengambil pistolnya seraya membuka jendela. Dia menembak tepat ke arah salah satu roda dari truk tempat Gin berada sebelum pergi, agar tidak dikejar dengan truk itu.
"Setidaknya turunkan Mark dulu untuk diobati, lalu kita pergi." - pintah Hiromi seraya memberikan sebuah perban pada Mark untuk menutup luka di kakinya.
"Ba-bagaimana denganmu, Hiromi-san?!"
"Aku ikut!"
"Camel, Hiro! Kalian bisa bicara?" - pembicaraan mereka terpotong karena Akai memanggil.
"Y-ya.... Tapi karena mobil yang mengikuti kami adalah Viper, tidak ada waktu untuk bersantai." - jawab Camel.
"Sepertinya mobilmu terkena tembakan."
"Ya, pelurunya melewati pintu di sisi penumpang dan mengenai sisi pengemudi. Tapi mobil masih berjalan dengan baik. Hanya saja pelurunya melukai kaki Mark, dia mengalami pendarahan hebat dan harus segera dirawat...."
"Kalau begitu, belok kanan di persimpangan berikutnya! Setelah itu, ambil kiri ke jalan Ootaru!"
"Tapi disana kan banyak mobil parkir dan akan sulit untuk mengemudi dengan arah berlawanan!" - namun setelah berpikir beberapa saat, Camel mengerti maksudnya.
"Roger!"
Camel memarkir juga mobilnya di antara mobil-mobil lain untuk kamuflase, dan menurunkan Mark di sana. Ketika mobil yang mengejar mereka lewat, Camel langsung pergi.
"Ada mobil lain sekarang...." - ucap Camel.
"Jenis apa?"
"Porsche356 A, mobil Gin yang mengejar kami sekarang." - Hiromi yang menjawabnya.
"Ada pertigaan di depanmu! Sebelum mereka menambah kecepatan, tingkatkan kecepatan dan belok kiri atau kanan. Jangan tinggalkan jejak apapun!"
"Roger!"
Meski Camel sudah menghilang saat di pertigaan, mobil Gin tetap masih bisa mengejarnya. Hiromi mengernyitkan dahinya, karena dia yakin mobil Gin tidak terlihat saat tadi mereka ada di persimpangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D
FanfictionRed, artinya merah. Namanya mengartikan merah, warna yang sama dengan matanya. Warna yang merupakan keunikan dirinya. 2 orang yang berbeda, seorang gadis dan seorang wanita, namun keduanya berhubungan.