"Mo....bil...."
"Jatuh di laut!"
"Eh?!"
"Benarkah?!"
Di saat para pengunjung ribut, Akai memilih bertindak sendiri dan menyelam ke dalam laut. Hiromi, yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, menjauhkan diri dari laut.
Kejadian itu mirip dengan kecelakaan beberapa bulan lalu yang dialaminya.
Secara reflek, dia memegangi kepalanya yang masih ditutup kapas karena luka di kepalanya yang diakibatkan kecelakaan mobil masih belum tertutup sepenuhnya.
'Ah, bagaimana dengan korban?' - Hiromi menghiraukan soal ingatannya, dan melihat sekitar seraya mengambil topi Akai yang terlepas. Dia berharap korban selamat.
Akai memeriksa keadaan di dalam, di mana mobil jatuh. Ada seorang penumpang pria yang meninggal karena kepalanya terbentur, dan lehernya juga patah, sehingga tidak tertolong lagi.
Dia memeriksa di kursi belakang mobil, terdapat sebuah tas berisi penuh arloji mahal dan bahkan masih ada label harganya. Karena jendela di bagian penunpang terbuka, dia berasumsi ada penumpang lain.
Dia tidak bisa berlama-lama di sana, sehingga dia membawa pria tewas itu bersamanya dan keluar dari laut. Akai terlihat juga membawa sebuah tas selempang. Nampaknya orang-orang di pantai juga menunggunya.
"Ah, niisan itu sudah kembali!"
"Apa dia masih hidup?" - tanya Shinichi seraya mendekati Akai dan pria itu.
"Sepertinya tidak." - jawab Akai seraya membaringkan pria itu di atas pasir.
"Hei, toko di sebelah sana menjual pakaian renang dan semacamnya kan? Pergilah ke sana dan tanya, apakah ada seseorang basah kuyup masuk ke tokonya untuk membeli kaos, sandal, atau pakaian renang. Sepertinya ada penumpang lain yang sudah kabur dari dalam mobil itu, dan berbaur dengan kerumunan. Apa kau bisa, muridnya Holmes?" - tanya Akai pada Shinichi.
"Iya! Tentu saja!" - jawab Shinichi seraya berlari pergi.
"Apa kau datang hanya dengan anak itu?" - tanya Akai pada Ran.
"Tidak, kami datang bersama ibunya Shinichi." - jawab Ran seraya menggeleng.
"Kalau begitu, apa kau bisa meminta tolong ibunya untuk menelpon polisi? Katakan padanya kalau ada mobil yang jatuh ke laut."
"Oke. Ibunya Shinichi!!" - Ran pun berlari pergi memanggil Yukiko.
"Apa aku bisa melakukan sesuatu? Aku juga mau membantu." - tanya Sera memohon.
"Benar juga. Tolong katakan pada petugas parkir untuk menghentikkan siapapun yang pakaiannya basah, ataupun siapapun yang masih memakai pakaian renang, meninggalkan pantai. Katakan padanya, kalau kemungkinan orang itu orang jahat, apa kau bisa melakukan itu?"
"Iya!" - jawab Sera bersemangat seraya berlari pergi.
'Orang jahat? Memangnya ada apa?' - tanya Hiromi penasaran. Dia mengintip isi tas yang masih dibawa Akai.
Ada sangat banyak arloji di sana.
'Hih.... Pencuri ya? Maka temannya itu teman pencuri?' - hanya dalam sekejap, Hiromi bisa menebaknya. Untung kecerdasannya di masa lalu masih menempel meski dia jadi amnesia :v
"Jangan melihatnya. Ini bukan hal yang pantas kau lihat." - pintah Akai tiba-tiba seraya melepaskan tangan Hiromi dari tas itu, dan menutup matanya sekaligus menggendongnya dan menjauhkannya dari mayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E D
FanfictionRed, artinya merah. Namanya mengartikan merah, warna yang sama dengan matanya. Warna yang merupakan keunikan dirinya. 2 orang yang berbeda, seorang gadis dan seorang wanita, namun keduanya berhubungan.