CHAPTER 8

13.9K 1.1K 66
                                    

Halo

IRIS COKLAT terang itu menatap kosong dinding bercat putih di hadapannya, dia terus melamun sejak sang dokter mendiagnosis dirinya mengalami amnesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


IRIS COKLAT terang itu menatap kosong dinding bercat putih di hadapannya, dia terus melamun sejak sang dokter mendiagnosis dirinya mengalami amnesia. Geiry tak bodoh untuk mengira dirinya amnesia karena tertembak, jadi ia diam saja.

Gadis itu juga bersikap tak peduli saat empat lelaki tadi meninggalkannya sendirian di ruang rawat ini.

Mengapa? Mengapa dokter itu memanggilnya Avesya? Ingin bangkit namun tubuhnya terasa lemas untuk digerakkan.

Geiry menghela nafas kasar, memandang kulit lengannya yang pucat. Juga kukunya yang dicat berwarna pink. Seketika dirinya mengernyit, sejak kapan ia menggunakan cat kuku berwarna merah muda?

Geiry kadang-kadang memang mewarnai kukunya namun dengan warna merah gelap, putih atau hitam. Dirinya tak suka warna secerah ini.

Ia lalu meraba rambutnya yang sepanjang pinggang, ia menggigit bibir bawahnya tak mengerti. Kenapa rambutnya tumbuh secepat ini?

Dan ya, kenapa lengannya terasa lemah sekali? Apa koma selama tiga hari membuat dirinya kehilangan banyak tenaga?

Seseorang masuk lagi ke ruang rawatnya membuat gadis itu menghentikan kegiatan, dia menatap wanita sekitar 30 tahunan yang memandanginya dengan senyuman ramah.

"Nona, saya membawakan makanan anda," Mata Geiry beralih pada nampan di tangan wanita itu. Ia menipiskan bibir, tak suka pada makanan rumah sakit.

Di mana Ayah ibunya dan kakak-kakaknya. Dan di mana Alven bersama dengan Kevlar?

Geiry jadi merindukan Kevlar, Kaisar, King dan Gevarga. Biasanya para pemuda itu selalu berebut memasak untuknya saat dia sakit, mereka tetap memaksakan diri walau tak bisa memasak--kecuali Gevarga. Hingga berakhir dirinya memakan masakan Gevarga membuat yang lain iri dan Kevlar mencampur garam ke kopi atau teh Gevarga.

Namun sekarang tak ada satupun orang di sisinya, Geiry merasa kesepian.

"Nona Avesya," Geiry tersentak. Mengernyitkan dahi menatap wanita itu. Avesya? Avesya itu ... Karakter novel, bukan?

"Maaf, anda manggil saya apa?" tanya Geiry membuat pelayan itu tersenyum kikuk.

"Nona Avesya, memang kenapa, Nona?"

"Hah?" Geiry mengerjap bingung, kenapa dirinya lagi-lagi dipanggil Avesya?

"Eh, maaf Nona tadi Tuan Juan mengatakan Nona hilang ingatan," Pelayan itu meringis sejenak.

"Juan?" beo Geiry. "Juan siapa?"

"Anu--Nona," Pelayan itu sedikit tergagap lalu tersenyum sendu, rupanya tuannya itu lagi-lagi mengacuhkan Avesya sampai-sampai tak memberi tahu identitasnya pada Avesya.

"Tuan Juan adalah Ayah anda, tadi dia kemari bersama kakak-kakak, Nona. Tuan muda Ardano, Tuan muda Abyan dan Tuan muda Arbass."

Geiry tercenung. "Cermin," ucapnya.

THAT GIRL'S NOT ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang