CHAPTER 17

10.5K 855 32
                                    

⚠️⚠️⚠️WARNING ⚠️⚠️⚠️

ADEGAN DI CHAPTER INI TIDAK UNTUK DITIRU!!!

17++

untukmu yang sensitif, pecandu self harm disarankan melewati bab ini.

Note: Saya tidak membenarkan sebuah kesalahan. Adegan di bab ini tidak layak ditiru.

Mengandung kekerasan, mental yang rusak dan mengerikannya kesepian.

#Mentalhealt

Hindari bacaan yang memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri!!

Tidak berisi ajakan!!

TAK SEDIKIT orang-orang yang berlalu-lalang memperhatikan atau memberi tatapan aneh pada seorang gadis yang duduk di trotoar jalan seraya misuh-misuh tak jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAK SEDIKIT orang-orang yang berlalu-lalang memperhatikan atau memberi tatapan aneh pada seorang gadis yang duduk di trotoar jalan seraya misuh-misuh tak jelas. Wajah cantiknya yang tersorot lampu jalan tak jarang menarik perhatian.

Seseorang memicingkan matanya, merasa tak asing dengan siluet gadis itu. Menengok ke kanan dan kiri, memastikan jalanan aman--lantas dia membelokkan motornya menuju gadis itu.

"Avesya?" panggil nya memastikan, pada gadis yang menunduk itu.

Geiry mendongak kemudian memicingkan mata menatap seseorang di balik helm full face nya. "Ah, Daven?" cetusnya dengan nada bertanya.

Lelaki itu menyeringai di balik helm yang ia kenakan, memarkirkan motornya kemudian duduk di sebelah Geiry.

Gadis itu hanya menatap dalam diam Daven yang tengah melepas helm.

"Ngapain?" tanya keduanya bersamaan. Mereka saling menatap dalam, kemudian memalingkan wajah serempak.

"Lo duluan," kata Daven.

Geiry berdecak pelan, "gue mau nyari makan, lupa bawa duit." dengkusnya.

Daven terkekeh kecil, "terus gimana bisa sampe ke sini?"

"Gue dianterin supir."

"Terus--"

"Berisik." potong Geiry membuat Daven terkekeh lagi. Gadis yang memaksa duduk di bangkunya itu sejak awal memang menyita perhatian.

Daven memandang gadis itu dari atas hingga ke bawah. Melihat bercak darah yang menarik perhatian, Daven mengusap tengkuknya canggung. "Itu, darah siapa?"

THAT GIRL'S NOT ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang