Saya Terima nikah dan kawinnya Reana Bahiyyah Raihandi binti Raihandi dengan Mas kawin cincin emas seberat 15 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!Sah. Alhamdulillah.
Jum'at pagi kami sah menjadi suami istri. Sebelum melakukan akad, saya gugup sekali, padahal ini bukan kali pertama saya melakukannya. Saya tidak tahu kenapa saya begitu gugup untuk melakukan akad pagi ini, sewaktu menikah dengan Shila dulu, saya tidak begini. Keringat dingin mulai muncul, tepat saat saya menjabat tangan Rifki sebagai wali Reana. Dengan sekali lafaz, saya sah menjadi suami Reana dan Reana sah menjadi jadi istri saya.
Ketika Reana diminta untuk kedepan, tatapan saya tidak lepas dari wajahnya. Dia terlihat cantik sekali dengan baju akad bewarna broken white. Tidak banyak aksesoris yang menempel, hanya mahkota sebagai hiasan diatas kepala. Seperti ciri khas seorang Reana, sederhana tapi anggun. Entah kenapa pandangan mata saya tidak pernah lepas dari wajah Reana, dia cantik sekali dari jarak sedekat ini. Saking sering nya saya melihat kearah Reana, saya sampai ditegur sama penghulu dan mengundang gelak tawa.
Saya mengajak Reana untuk melaksanakan sholat sunnah dua raka'at dan membaca do'a untuk meminta keberkahan dan dijauhkan dari keburukan. Ketika memasuki kamar, saya melihat dekorasi kamar pengantin pada umumnya dengan kombinasi hijau putih. Benar-benar menyukai warna hijau.
Acara syukuran dan Akikahan dilaksanakan setelah Isya. Tidak banyak tamu yang datang, saya perkirakan hanya keluarga dan tetangga komplek. Setelah sholat Isya, saya memang belum bertemu Reana karena acara langsung dimulai begitu kami sampai dirumah. Para wanita memang di arahkan ke dalam rumah sedangkan kami para laki-laki disediakan kursi di halaman depan.
Saat pembacaan do'a akan selesai, saya melihat Revan dan Shamila berjalan memasuki rumah. Mereka berhenti sebentar dan mengeluarkan ponsel tetapi saya langsung menghampiri mereka. Rifan teman saya sewaktu menempuh pendidikan S2 di Malaysia sedangkan Shamila merupakan kakak kandung Shila.
Saya memang memberitahu keluarga Shila kalau saya akan menikah lagi dan mereka memberi respon yang baik. Hubungan kami baik, walau sudah tidak ada Shila diantara kami. Bahkan di bulan ke-enam Shila meninggal, mereka mengatakan kalau saya ingin menikah lagi mereka tidak akan melarang dan marah. Mereka merasa selama saya menikahi putri mereka, saya belum sepenuhnya bahagia. Padahal saat itu, kepikiran menikah saja tidak ada.
Saya memang tidak memberi tahu siapa Shamila sebenarnya kepada Reana, toh itu tidak penting. Mereka datang karena memang kebetulan ada di Indonesia. Malahan Reana mempermasalahkan kenapa dia dipanggil ketika Revan dan Shamila sudah mau pulang.
Acara berjalan lancar, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Saya akui, saya sudah lelah dan ingin beristirahat, tetapi obrolan kami berlanjut dan saya segan untuk undur diri. Reana sendiri, saya sudah tidak melihat nya setelah kami selesai makan. Dia pamit masuk ke rumah membantu apa yang perlu dibantu, sedangkan saya di luar merapikan kursi dan meja.
Ketika saya masuk kedalam kamar, saya temui Reana sudah terlelap dengan jilbab di kepala. Tidak ada adegan saya tidur di bawah atau disofa, saya tidur di samping Reana. Kami sudah sepakat untuk menjalankan pernikahanan ini dengan benar, masalah cinta akan mengalir seiring berjalannya waktu.
Saya memang memiliki kebiasaan mandi sebelum subuh, ketika keluar dari kamar mandi, saya di kejutkan dengan pekikan Reana. Perasaan tadi dia masih tidur dan sekarang sudah bangun dengan menutup kedua mata dengan tangan nya. Saya tidak tahu kalau Reana tidak pernah melihat laki-laki bertelanjang dada, tapi ketika saya sebut dia lebay dan supaya terbiasa, respon nya malah terlihat lucu dan menggemaskan.
Acara resepsi akan diadakan jam sebelas siang, sepanjang acara saya mengeluh kepada Reana kalau saya malu dilihat banyak orang. Diumur yang sudah kepala tiga ini, saya rasa sudah tidak pantas bersanding begini, tapi mengingat saya menikahi wanita muda yang belum pernah menikah, mau tidak mau saya harus ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suri Hati Mas Emir
RomanceReana pikir menikah karena di jodohkan itu hanya ada di cerita Wattpad yang sering dia baca, nyatanya di usia 27 tahun Reana harus menerima kenyataan bahwa apa yang biasa dia baca terjadi di kehidupan nyata. Menikah karena di jodohkan dengan laki-la...