23 : LDR Pertama

3.5K 324 1
                                    

Pernikahan kami sudah berjalan tujuh bulan, selama ini tidak ada pertengkaran yang berarti, palingan salah paham, merajuk baikan. Begitu saja siklus nya.

Mas Emir sedang di luar kota, sudah dua hari tiga malam. Katanya akan akan pulang lusa. Tadinya Mas Emir menyuruhku untuk menginap di rumah Bunda atau Ibuk, tapi aku tolak. Aku hanya ingin mandiri, lagian lingkungan rumah kami aman-aman saja.

"Mochi bau!" sudah seminggu ini Mochi sering main sama kucing tetangga, kadang pulang sudah dalam keadaan kotor.

"Kita ngapain ya, Chi... makan sudah, mau tidur belum ngantuk..."

Mochi hanya menatap ku kemudian menjilat kembali bulu nya.

"Telpon Amir mau nggak, Chi?"

"Oke... kita tanya dulu ya..."

Aku berbicara sendiri, persis orang setres.

Amas Emir 💚

'Assalamu'alaikum. Mas'

'Sibuk nggak?'


Mas Emir aktif beberapa menit yang lalu, apa sudah tidur... tapi nggak mungkin.

'Waalaikumsalam. Maaf, Na, tadi Mas lagi ke kamar mandi.'

Balasan Mas Emir kuterima sepuluh menit kemudian.

'Mas mau tidur?'

'Belum, ambil wudhu aja, takutnya nanti ketiduran.'

'Mochi mana?'

'Kok Mochi yang ditanya, Nana nggak?'


Mas Emir 💚 melakukan panggilan video.

"Kamu kan ada ini, ngapain ditanya."

Aku mendengus, merajuk.

"Jangan buat ekspresi begitu, Na. Mas gak bisa bawa kamu ke kamar."

"Apaan sih! Dikit-dikit bawa ke kamar, dikit-dikit langsung terkam."

"Gimana mau jelasinnya, susah, Na."

"Mesum! Mas sudah makan?"

"Sudah, makan sama tim tadi."

"Jadikan lusa pulang?"

"InsyaAllah. Mochi mana? Mas mau lihat."

Aku melihat Mochi yang berada dibawah sofa, lah, hilang.

"Pergi Mas, tadi di bawah kaki Nana dia."

"Cariin tolong, Mas rindu."

Aku membuat wajah marah, tapi bangun juga untuk mencari Mochi.

"Nana!"

Mas Emir berteriak, aku langsung terduduk kaget mendengar teriakannya.

"Kenapa teriak sih, Mas. Kaget tau."

"Baju nya... kenapa pakai baju itu pas Mas lagi gak ada di rumah?"

Aku memperhatikan kembali baju yang aku pakai, lingerie merah maroon, tidak seksi juga karena aku pakai kimono nya.

"Kan Nana pakai kimono, Mas. Nggak seksi kan?"

"Itu yang menyembul apa?"

Aku reflek melihat ke objek yang di bilang Mas Emir dan ternyata... bagian dadaku terlihat. Ternyata aku lupa mengikat simpul kimono kesamping sehingga lingerie yang memiliki belahan dada rendah ini, mengekspos bagian itu.

Suri Hati Mas EmirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang