Lanjut.....
Mew POV
Gulf sudah mengatakan dia akan menginap di rumah. Apa yang akan aku lakukan bila tanpa Gulf. Tanpa memandang Gulf rasanya hidup akan terasa sepi. Aku menghelat nafas lelah dan menyandarkan tubuhku. Waktu sudah menunjukkan pukul 5sore sudah waktunya untuk pulang, tapi hari ini aku enggan untuk pulang, kalaupun pulang Gulf juga tidak ada. Aku putuskan untuk bekerja lembur hari ini.
Hari sudah petang entah jam berapa sekarang, dan perut sudah mulai keroncong minta untuk di isi. Aku memutuskan untuk pulang tapi sebelum pulang aku akan mampir mencari makanan. Saat hendak menyalakan mobil seseorang mengetuk pintu mobil. Kubuka kaca jendela dan ternyata Grace yang datang dengan senyum manisnya.
" Hay Mew..." Sapa Grace centil
" Apa yang kamu lakukan Grace, ini sudah malam. Dengan siapa kamu datang..." Kataku .
" Aku menunggu mu dari tadi sendirian di sini, izinkan aku masuk na aku kedinginan..." Katanya memohon
Aku bukan orang bodoh yang akan mengizinkan seseorang seperti dia untuk masuk ke dalam mobil. Apalagi kami cuma berdua. Aku turun dan menutup pintu. Aku bersandar di mobil menunggu apa yang akan dia lakukan.
" Apakah kamu mencari masalah Grace... menunggu seseorang lelaki seorang diri di tempat seperti ini. Dan lagi kamu memiliki seorang suami..." Kataku kesal
" Jangan bicarakan dia, aku tidak perduli mau dia suami ataupun bukan. Bagiku hanya kamu suamiku.." kata Grace marah
" Aku lelah menjelaskan ini Grace... Mau tidak mau jos adalah suamimu..."
" Tidak aku tidak akan mengakuinya..."
" Sekarang apa mau mu..." Tanyaku jengkel
" Lupakan Gulf, dia bukan orang yang sempurna untuk mu..." Katanya
" Lalu menurut mu siapa yang sempurna untuk ku..." Tanyaku." Apakah kamu"
" Tentu nya Mew , aku seorang wanita. Aku memiliki payudara yang besar dan satu hal aku bisa memberikan keturunan padamu.." katanya penuh percaya diri.
" Tetapi aku tidak tertarik dengan wanita dan kamu tau itu..."
" Semua ini pasti gara-gara adik sialan itu..." Katanya marah
" Jangan salahkan Gulf dalam hal ini..." Bentak ku
" Itu salahnya, kalau dia tidak ada kamu Tidak akan berpaling dari ku .." katanya ngotot
" Aku lelah Grace pulanglah... Aku tidak mau berdebat dengan mu..." Kataku. Aku membuka pintu mobil dan menyalakan Nya. Grace masih mengendor gedor jendela mobil ku. Dan akhirnya aku tinggalkan dia di parkiran. Aku mengendarai mobil ku dengan kecepatan tinggi. Aku marah pada diriku sendiri karena tidak bisa melindungi Gulf selama ini.
POV end
Hari ketiga Gulf menginap di rumah lama Gulf bangun pagi-pagi sekali.
" pagi Mae..." Sapa Gulf pada Mae yang sedang memasak
" Pagi sayang... " Kata Mae.
Gulf memeluk maenya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu beliau. " Mae jadi pergi hari ini...?" Tanyanya
" Khotot na sayang... Nenekmu sakit dan tidak ada yang mengurus jadi Mae harus kembali..." Kata Mae.
" Sudah besar manja seperti perempuan..." Kata seseorang dengan nada sinis
Gulf hanya terdiam tanpa memperdulikan perkataan Grace. "Bisakah kau diam Grace..." Kesal Mae
" Huh.... " Kata Grace pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
APA YANG SALAH DENGAN CINTA
Художественная прозаkisah tentang cinta, ketulusan, dan obsesi. jika penasaran silahkan dibaca saja dan ceritanya ini dibuat untuk bacaan pribadi saja. Kalau ada penulisan yang kurang tepat atau cerita yang kurang nyambung saya minta maaf Ini bacaan untuk orang yang...