Dara berambut gulali seketika harus tersiksa dengan penampilan ala santriwati. Langkahnya yang biasa cepat dan berlenggok, ia tata sedemikian rupa.
"Nggak sekalian nyuruh aku pakai niqab?" tanya Sheryl setengah berbisik.
Sahla tersenyum, ia melangkah ringan menuju ke ruangan dimana biasanya dirinya dan tim bekerja.
"Kalau kamu mau, kenapa enggak?"
Sahla sudah merencanakan jika akan datang ke pesantren kemarin, tapi Sheryl baru bisa mengantarnya hari ini.
"Mbak Sa?!"
Panggilan pemuda berpeci yang tengah membawa kardus berisi kertas HVS itu membuat Sahla menoleh.
"Bang Alek!" sapa Sahla.
Netra Sheryl bertemu dengan pemuda yang seketika membuang pandang.
"Njir, gue dicuekin. Kering bibir gue senyum, main melengos gitu aja," batin Sheryl karena senyum manisnya tak dibalas Ali.
"Yang lain ada?"
"Ada, masuk aja."
Qonita dan Almira terlihat sibuk, Iyus dan Khalid juga sama saja, tak sadar jika Sahla berdiri di ambang pintu.
"Assalamualaikum!"
Sapaan itu baru membuat keempat orang di sana menoleh.
"Wa alaikum salam! Mbak Sahla!!!" pekik Almira.
Qonita dan Almira memeluk Sahla dan melompat-lompat girang.
"Eh, kenalin, ini sepupuku Sheryl."
Sheryl melambaikan tangan mengucap salam dan memperkenalkan diri.
"Mbak, maaf, bisa geser dikit? Ngalangi jalan," ucap Ali.
Sheryl menoleh, sedikit mendongak menatap pemuda itu.
"Sengaja biar ditegur sama Abang," sahut Sheryl.
Ali mengernyitkan dahi. Namun, lagi-lagi pemuda itu tak menggubris Sheryl.
"Sue, ini orang jangan-jangan anu nih. Kan di sini laki sama laki, ciwi sama ciwi?" batin Sheryl.
"Mas Ubay mana? Aku mau ngumpulin ini nih, semua udah aku sesuaikan formatnya, selesai revisiannya juga. Siap masuk meja layout."
"Kang Ubay?" gumam Almira dan Qonita.
"Sahla, bukannya Kang Ubay sama kamu?"
"Mas Ubay kemarin malem emang pergi sama aku, tapi sekarang kan ya enggak. Emang kenapa?" tanya Sahla heran.
"Mbak Sa belum tahu?" telisik Almira.
Sahla mengernyit. "Ada apa sih?"
"Mas Ubay diusir sama Ustadz Kafaby sejak hari Minggu. Gara-gara perjodohannya dibatalkan sama Kyai Zuhdi. Ustadz Kafaby murka."
Gadis itu seolah disambar petir.
"Apa? Mas Ubay? Mas Ubay nggak cerita apa-apa."
"Terus sekarang Mas Ubay nggak di sini?" tanya Sahla lagi.
Semua orang di sana menggeleng.
"Nggak Mbak. Makanya, kami semua bingung. Mas Ubay bener-bener pergi dari sini."
"Sher, anterin aku ketemu Maul. Kemarin Mas Ubay sama Maul kan?" kata Sahla setelah menyerahkan tumpukan kertas yang tadi ia bawa.
"Ininya gimana?" tanya Sheryl sembari menunjukkan beberapa tas makanan yang dibawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLAH GUIDE ME (TAMAT)
Romance"Ya Allahu Ya Rabb, tuntun aku ke Jalan-Mu. Jalan lurus yang Engkau ridhoi."