Part 33. Langkah Baru

357 67 20
                                    


"Gue salut sama lu, keren banget lu. Baru kali ini gue bangga sama lu, Sa." Tepukan di bahu dari Sheryl membuat Sahla tersadar.

"Aku berlebihan ya, Sher?"

"Enggak, eh iya sih. Sebagai seorang Sahla yang anak manis. Tindakan lu tadi udah di luar batas. Tapi, sebagai seorang pembela keadilan, tindakan lu tadi masih kurang greget. Harusnya lu jambak itu kakaknya Aul. Rada gemes gue. Licik banget."

Sahla mengusap wajahnya.

"Sher, aku gagal lagi punya pacar."

Desahan lirih Sahla membuat Sherly terbahak.

"Heh, lu harusnya bersyukur! Lu dijaga sama Tuhan lu! Nggak kek gue. Heran deh, jadi anak manis anak baik-baik kok malah kayak depresot gitu."

Getar ponsel terdengar dari dalam sling bag Sahla.

Mas Ubay

[Assalamualaikum.
Kenapa Dek kok telpon
Berkali-kali?]

AdzkiaraSahla

[Wa alaikumsalam.
Mas dimana?
Kenapa nggak bilang
Kalau Mas diusir dari rumah?
Kenapa kemarin seolah
Nggak ada apa-apa?
Mas dimana?]

Mas Ubay

[Aku di sini.
Dalam lindungan Allah.]

AdzkiaraSahla

[Mas dimana sih?]

Mas Ubay

[Memangnya kalau tahu
Aku ada dimana
Kamu mau ke sini?]

AdzkiaraSahla

[Enggak gitu Mas.
Barusan aku ngerusuh
Di pesantren.
Di depan Abah sama Ummahmu
Aku kesel sama Mbak Ail
Aku maki-maki dia
Dan sekarang, aku nyesel
Aku overreact
Tapi, aku puas.
Setidaknya bisa menjelaskan
Apa yang sebenarnya terjadi
Meski aku sama Maul
Berakhir nggak baik]

Mas Ubay

[Astagfirullah
Kamu ngapain sih?
Boleh aku telpon?
Kamu sibuk?]


Gadis itu menekan lambang gagang telpon hijau. Ubay mengangkatnya.

"Dek, kenapa? Kamu ngapain?"

"Aku cuma cerita aja apa adanya di depan Abah sama Ummahmu, ng ada Ustadz Hafidz sama Buna Zia juga."

Sherly merebut ponsel Sahla dan mengaktifkan mode speakernya.

"Pak Ustadz, sepupuku gila belain dirimu Pak! Mamamu sampai nangis. Papamu diem aja. Di depan orangtuanya Maul, dia berani nunjuk-nunjuk kakaknya Maul. Maul sampai marah."

"Astagfirullah, Sahla. Kamu ini kenapa? Nggak usah kayak gitu juga kali. Minta maaf sana sama Zuhaira, nggak seharusnya kamu kayak gitu. Ini bukan sepenuhnya salah Zuhaira. Abah ngusir aku karena akumulasi kekecewaan Abah ke aku. Bukan karena Zuhaira."

Entah kenapa Sahla kecewa mendengar ucapan Ubay.

"Mas, kamu tahu, aku ngelakuin itu karena belain kamu. Aku nggak mau kamu difitnah kayak gitu!" ucap Sahla setengah membentak.

"Apapun alasanmu, amarah nggak seharusnya menguasai kamu. Sahla, anak cantik, anak baik, minta maaf sama Zuhaira ya? Nggak seharusnya kamu kayak gitu."

ALLAH GUIDE ME (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang