39. Terkuak

465 75 44
                                    

"Mas? Kamu ke sini?"

"Gus?"

Mata mereka bertemu.

"Abang?"

Sheryl terdiam, memantau situasi. Dia tidak kenal dua orang yang baru saja datang.

"Kalian saling kenal?" Maul menatap Sahla dan sosok yang kini mengulurkan tangan padanya.

"Bang, bisa bicara sebentar? Berdua?" pinta Ail. 

"Kita bahas nanti. Aku ke sini mau jenguk Sahla."

"Abang," lirih Ail sembari mendekat pada pria yang kini berdiri di samping adiknya.

"Bang, lu nggak usah salah paham soal yang kemarin udah kelar kok. Gue nggak tau kalau lu kenal ama Sahla."

Kehadiran dua orang lain membuat suasana semakin memanas.

"Ini ada apa sih? Gus Uta kenal sama Mbak Ail?" tanya Sahla.

"Gus Uta? Ini Bang Abbas, cowok yang mau nikahin Mbak Ail."

"Apa? Uta?"

Sahla menoleh, dia hapal betul suara bernada terkejut itu milik siapa. Kini Uta menjadi pusat perhatian.

"Jadi, kamu nikung aku?" tanya Ubay pada sang adik.

"Bang, maksudnya apa? Abang kenal sama Gus Ubay?" tanya Ail kebingungan.

"Ya Allah, jangan bilang kalau Gus Uta sama Mbak Ail mau nikah? Astagfirullah, serius? Gus Uta nikung kakaknya sendiri?" pekik Sahla.

Mata Maul dan Sheryl membulat. Uta menyugar rambutnya.

"Abang kenapa nggak cerita kalau Abang adiknya Gus Ubay?!" Ail menatap Uta, menuntut penjelasan.

"Serius? Bang kalian kakak adik?" tanya Maul.

"Iya, kami kakak adik. Kang Ubay nomor satu, Mas Uta nomer dua, aku nomor tiga," ucap Nay yang sedari tadi terdiam.

Uta tak berani menatap sang kakak. Semuanya memang salahnya. Setelah ia mendengar tentang perjodohan sang kakak dengan putri seorang kyai, ia segera menelusuri tentang gadis itu.

Ucapan sang kakak mengenai hebatnya menerima perjodohan, membuat Uta seolah tertantang. Ia menyerobot jatah sang kakak. Mendahuluinya menghubungi Zuhaira yang ternyata memang sudah menaruh hati padanya sejak mereka sama-sama menuntut ilmu di salah satu pesantren di Bojonegoro.

Takdir mempertemukan mereka lagi di Mesir. Meski Uta tak pernah tahu sosok Zuhaira sebelumnya, dia memanfaatkan perasaan sang akhwat untuk melancarkan aksinya.

"Maaf Mas, aku terlanjur serius sama Ail," ucap Uta.

Ubay menghembus napas. Dia kemudian terkekeh.

"Ya sudah. Aku ikhlas."

"Ya Allah, Gus Uta bener-bener deh. Gara-gara Gus Uta, semua jadi chaos tau! Mas Uㅡ" Sahla tiba-tiba terdiam.

Dia menundukkan pandangannya. Menelan semua kata-katanya.

"Maaf, bukan urusanku," ucapnya cepat.

Ubay sudah memperingatkannya dan itu artinya dia tidak boleh lagi mengulangi kesalahannya.

"Aku mau bicara," ucap Ail sembari menyenggol Uta dan berjalan keluar.

Uta mengikuti akhwat tadi keluar dari ruang rawat Sahla.

"Masih panas?" tanya Ubay pada Sahla yang tak sedikitpun berani membalas tatapnya.

"Udah mendingan kok, Mas. Makasih sudah mau datang."

ALLAH GUIDE ME (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang