(KELAS 1 SMP)
Daniel dan Dino duduk di toko Es Krim ternama di kota, toko Es Krim Frozice. Daniel memesan rasa Green Tea dan Dino memesan rasa coklat. Mereka menikmati suasana sore hari sepulang dari hari pertama mereka bersekolah di SMP Themia, SMP yang sama bejatnya dengan SD mereka.
"Gue denger Bryan sama Lian masuk ke SMP Marion-02" ucap Daniel sambil memasukkan sendok es krim ke mulutnya.
"Trus, mereka bukan temen kita juga kan?" jawab Dino yang fokus ke es krimnya.
"Gue yakin mereka pindah karena takut sama kita, secara kita kan keren, kuat, pasti mereka takut kita hajar" Daniel menyombong, terus memasukkan es krim ke mulutnya.
"Gue gak tau kenapa gue mau bilang ini ke lo Niel, sekarang kita udah SMP, kita udah gak perlu main-main lagi kan? kita udah bisa mikir lebih matang, gak perlu buat masalah lagi, gak perlu berantem sama banyak orang, hidup damai aja gitu" sambung Dino "Dapet pacar, ikut kegiatan yang positif, supaya kita punya pengalaman untuk kita SMA dan Kuliah nanti"
"Tumben lo ngomong kaya guru-guru bener. Inget Din, gue gak bakal cari masalah kalo emang gak ada yang perlu dipermasalahin" jawab Daniel.
"Yakin?" Dino menyindirnya "Kadang lo itu yang suka cari masalah duluan sama orang lain Niel, masalah juga muncul karena lo gak mau disakitin tapi faktanya lo nyakitin orang lain"
Daniel terdiam "Kerasukan apa lo jadi sebijak ini.."
Beberapa menit kemudian 2 orang anak masuk ke toko itu. Seakan takdir mempertemukan mereka tidak lain tidak bukan Bryan dan Lian masuk, berdiri di depan kasir untuk memesan es krim yang mereka inginkan.
"Pas banget tuh" Daniel tersenyum dan berdiri.
"Niel.." Dino menahannya "udahlah, kita udah beda sekolah juga sama mereka"
"Gue mau nyapa aja din" Daniel mendekati kasir, saat itu Bryan dan Lian terkejut. Mereka saling tatap. Daniel dengan badan tinggi tegap, wajah bule dan rambut pirangnya menatap ke tajam ke Lian yang kurus kering dengan seragam Marion-02 kebesaran. Bryan membenarkan kacamatanya dan berdiri didepan Lian, membentengi Lian dari pandangan merendahkan Daniel dan menatap balik Daniel dengan wajah sangar
"Halo" Daniel tersenyum dan memberikan kartu debitnya ke kasir "Mbak, saya yang bayar pesanan mereka, kalian pesen aja sepuas kalian, gue yang bayar"
Bryan melihat menu dan menoleh ke Daniel "Gue boleh pesan apapun?"
"Apapun" balas Daniel "Anggap aja ucapan terima kasih karena lo berdua udah mutusin buat sekolah jauh dari gue dan Dino"
"Sama-sama" balas Lian.
"Berapa banyak gue boleh mesen?" tanya Bryan
"Sepuasnya" sambung Daniel "Kalo kurang tambah aja"
Bryan menoleh ke luar toko dan meminta kasir menunggunya, Bryan dengan percaya diri memanggil beberapa orang dari luar toko es krim dan menyuruh mereka masuk untuk mengantri dan memesan. Bryan melihat rombongan anak SD dan menyuruh mereka masuk ke dalam toko. Daniel mematung sejenak, dalam 30 detik toko itu dipenuhi oleh orang-orang yang Bryan tawari es krim.
"Duit lo gak bakal habis kan" tanya Bryan ke Daniel.
Daniel hanya terdiam kesal, menahan emosinya "Gak bakal" jawabnya.
Semua orang mengantri di toko itu sampai stok es krim disana habis. Daniel menatap Bryan dengan pandangan ingin membunuh sedangkan Dino dan Lian bisa merasakan aura kebencian diantara mereka. Mereka berempat memakan es krim mereka di meja yang sama, tanpa suara dan hanya menatap penuh kebencian.
![](https://img.wattpad.com/cover/282439317-288-k366352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)
Fiksi Remaja[BL 17+] (Disarankan untuk membaca book Green sebelum membaca book ini, tapi kalau gak mau gak masalah) Kapan rasa itu muncul? Lian dan Dino adalah sehabat yang melewati masa SMA mereka dengan berbagai masalah remaja. Tapi kembali ke masa lalu ada...