#31.2 : Masa Depan : Kolam Renang Villa

540 41 2
                                    

Daniel mengapung di tepian kolan tanpa gelembung udara keluar dari hidungnya. Bryan menunggu sampai Daniel berhenti berpura-pura. 

"Jangan bercanda niel" Bryan mulai panik. Badan Daniel benar-benar mengambang diatas air. 

"Niel !!! "Bryan masuk ke dalam kolam, menarik Daniel ke atas lalu mengecek nafas Bosnya itu.

"Fakkkk" Bryan panik karena hidung Daniel tidak menghembuskan udara. Dia menekan dada Daniel dan membuka mulutnya, memberikan nafas buatan dengan sangat-sangat-sangat panik.

"Niell..." Bryan kembali menekan dada Daniel dan memberinya nafas buatan.

Bryan berdiri untuk mencari handphonenya "Gue harus telepon hotel"

"uhuk" Daniel batuk dan membuka mulutnya "Nafas buatannya lagi dong"

"Anjing!" Bryan menendang kepala Daniel dengan kakinya "Gue kira lo mati" ucapnya kasar walaupun itu bosnya.

"Gue sekarat ini... khaaa" Daniel berpura-pura kehabisan nafas "gue butuh oksigeeenn" Daniel mengepak-ngepak tangannya seperti ikan.

"Yok makan" Bryan tidak memperdulikannya.

"nafasssss. gue pingsan nih" Daniel mengeluarkan lidahnya dan berpura-pura mati.

Bryan melihat tingkah bosnya yang seperti anak kecil dengan gemas. Dia jongkok dan mendekati mulutnya ke bibir Daniel seakan menunggu ciuman dari Daniel. Tanpa pikir panjang Daniel memajukan bibirnya "cup" bibir mereka berdua bertemu..

"Kenapa lo mau gue cium?" tanya Daniel saat bibir mereka saling melumat satu sama lain.

"Karena gue tahu lo mau nyium gue" jawab Bryan dan membalas lumatan bibir Daniel.

Daniel mendorong dan sekarang menimpa Bryan dibawah tubuhnya"Emang lo tahu perasaan gue ke elo sebenarnya apa?" tanyanya.

"Gak tahu dan gak mau tahu" balas Bryan dan membiarkan lidah Daniel masuk ke mulutnya "Apapun perasaan lo, yang gue tahu Bos gue ini, pengen nyium bibir gue"

"Gue pengen lebih dari ciuman Bryan, dan gue tahu lo juga mau hal itu" Tangan Daniel meraba celana dalam Bryan.

"Tahu dari mana?" balas Bryan dan juga memegang benda tegang di balik celana dalam Daniel.

"Karena gue tahu lo gak bakal nolak" jawab Daniel sambil memasukkan tangannya ke dalam celana dalam Bryan dan memegang benda hangat dibaliknya.

"Gue gak bakal nolak karena gue tahu lo gak bakal berenti" balas Bryan "Lo tahu yang gue mau sekarang"

"Apa?" tanya Daniel sambil mengocok Bryan.

"Makan.." Bryan mendorong Daniel sampai jatuh ke kolam. Dia memakai celana dalamnya lagi dan masuk ke dalam Villa.

----

"Halo.. Iya pak, baik pak, siap, minggu depan akan kami hubungi lagi" Bryan menjawab telepon sambil makan di meja makan. Dia membuka laptop dan mengerjakan beberapa pekerjaan dengan mulut penuh makanan. Sedangkan Daniel melihatnya dengan kesal seperti harimau yang melihat daging segar tapi daging itu di kurung di kotak besi.

"Apa yang lo kerjain?" tanya Daniel.

"Ngecek jadwal" jawab Bryan.

"Bukannya 4 hari ini jadwal gue kosong?" tanya Daniel.

"Bukan jadwal lo, tapi jadwal rilis majalah kita bulan ini" jawab Bryan sambil terus mengunyah "Ada masalah, ada iklan yang tabrakan peletakkan"

"Bryan" Daniel kesal dan menutup laptop Bryan "Gue bawa lo sejauh ini, biar lo bisa rileks, jangan mikirin kerjaan lagi"

"Majalah kita ada masalah Niel.."

"Ada 300 karyawan yang ngurusin majalah itu tiap bulannya, Gue gaji mereka Bryan. Berapa kali gue harus bilang, biarin mereka kerjain tanggung jawab mereka. Lo gak perlu jadi bertindak seolah-olah lo itu CEO mereka"

Bryan terdiam "Gue tahu lo CEOnya Niel, dan gue bukan.." Bryan berdiri dengan kesal dan meninggalkan meja makan.

"Bukan itu maksud gue" Daniel menghampirinya dan menariknya agar tidak pergi.

"Gue perduli sama perusahaan ini Niel. Gue perduli sama semua karyawan disini, gue perduli sama nama baik lo. Gue gak tenang kalau ...."

Daniel memeluk Bryan "Makasih" bisik Daniel "Tapi gue bikin rencana ini karena gue lihat kerja keras lo.. Lo tidur jam 3 dan bangun jam 6, tiap harinya, bahkan sabtu dan minggu lo tetep ke kantor, lo ucapin selamat ulang tahun ke tiap karyawan, lo dengerin curhatan mereka, lo bantu OB bersihin jendela, lo bahkan beliin pak satpam kantor makan siang. Makasih udah jadi terlalu sempurna Bryan. Tapi gue sayang sama lo, dan gue mau lo bahagia"

"Gue bahagia ngelakuin pekerjaan gue niel"

"Lo butuh istirahat Bryan...Liat kantong mata lo, liat tangan lo yang jadi kasar, liat rambut lo yang lupa lo potong, bahkan lo gak bakal potong kuku kalau gak gue ingetin.. Lo harus istirahat.. Seenggaknya hari ini"

"Oke.." Bryan menangguk "Gue sekretaris lo kan, artinya lo adalah pekerjaan utama gue. Karena hari ini gue istirahat, artinya gue bisa jauhin lo hari ini..."

"Sialan.. Nemu aja jawaban buat ngelawan gue" Daniel kesal dan menggendong Bryan lalu melemparnya ke kasur.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang