#13 Masa Depan : Toko Sepatu

616 58 7
                                    

AUTHOR POV

Bryan terbangun dengan jam dinding menunjukkan sudah jam 11 pagi. Jelas dia terkejut, melompat dari tempat tidur dan panik karena dia akan telat berangkat kerja. Pria itu berlari ke kamar mandi lalu menubruk Bos nya sendiri.

"Pak?" Bisa Bryan lihat pria yang berdiri di depannya. Menggunakan kaos putih polos ketat yang membuat otot dada dan lengannya tercetak jelas. Daniel menggunakan celana boxer dan rambutnya terlihat basah.

"Pagi Bryan, mandi aja dulu, habis itu sarapan" Daniel mengelus kepada sekretarisnya dan berjalan menuju dapur.

"Bapak tidur disini? bapak gak pulang semalam?" tanya Bryan.

Daniel melirik dan tersenyum dengan sangat terpaksa karena menyadari lawan bicaranya itu bagaikan manusia dengan ingatan yang tereset ulang "Saya merasa bersalah karena bikin kamu kesiram air panas, dan ngolesin kamu salep yang bikin kulit kamu alergi. Sebagai bos yang baik, saya bertanggung jawab kan"

"Tapi saya gak enak pak, rumah saya gak cocok untuk anda" ucap Bryan "Sekarang udah jam kantor, saya harus cepet-cepet"

"Bryan" Daniel memanggilnya "Mandi senyaman kamu, jangan buru-buru, jangan pikirin kantor"

Bryan masuk ke kamar mandi dan melihat bahwa rak sabunnya dipenuhi produk-produk baru. Ada Shampo, sabun, odol, obat kumur, sabun cuci muka, semuanya lengkap. Handuknya juga baru dan keranjang baju kotornya sudah kosong. Setelah mandi dia keluar dan menuju dapur, melihat bosnya sedang memotong buah.

"Kulkas kamu rusak?" tanya Daniel.

"Gak sih pak, cuma kurang dingin aja"

"Beli yang baru" balas Daniel.

"Buat apa, saya jarang masak juga"

Daniel membuka kulkas dan menunjukkan beberapa bahan masakan yang penuh disana "Ada buah, minuman sehat, camilan, biar kamu kalo laper gak perlu keluar lagi"

Bryan duduk di meja makan dan melihat sudah ada bubur ayam, kue-kue dan buah-buahan diatas mejanya.

"Makan, habis ini kita bakalan ke mall" ucap Daniel.

"Bapak udah makan?"

"Jangan pikirin saya, saya suruh makan ya makan, jangan malah nanya nanya" jawab Daniel dan berjalan ke ruang tamu.

Bisa Bryan dengan kalau ada kurir yang datang membawa barang. Daniel kembali ke dapur dan meletakkan beberapa barang di meja masak "saya beli gula, garam, kaldu bubuk, berbagai saus dan bumbu"

"Pak anda gak perlu memberi sejauh ini" ucap Bryan yang merasa tidak enak.

"Kenapa? saya gak boleh baik hati sama karyawan saya" Daniel mendekati Bryan dan membuka mulutnya, seakan memberi kode agar Bryan menyuapinya.

Bryan mengambil bubur dengan sendoknya dan menyuapi Daniel.

"Ada beberapa hal yang harus kita luruskan Bryan" ucap Daniel dan menuangkan susu kedalam gelas dan memberikannya ke Bryan.

"Apa pak?"

"Oke, Pertama : Saya kamu kamu belajar untuk hanya peduli dengan masalah kamu sendiri, jangan terlalu peduli dengan orang lain. Walaupun itu terkait pekerjaan, kalaupun saya kesusahan, dan saya tidak minta bantuan kamu. Jangan bantu saya. Itu juga berlaku untuk semua orang di kantor, jangan bantu mereka kalau mereka gak minta. Menjadi terlalu baik itu berbahaya di dunia kerja"

"Baik pak"

"Kedua: kita seumuran, saya memang bos kamu. Tapi saya juga orang yang menyenangkan, saya punya jiwa muda, saya punya rasa ingin bersenang senang. Selain di kantor, di jam kantor, atau dibawah urusan kantor. Saya minta kamu untuk gak usah formal ke saya. Pakai aja kata lo gue, santai aja, ngelucu aja kalau kamu punya joke, keluarin aja apapun yang ada di otak kamu. Karena saya juga mau jadi temen kamu"

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang