#8 Masa Depan : Toko Eskrim

892 55 0
                                    

POV Bryan

Kemaren malem Pak Daniel sempet nelpon gue, mendadak dia minta beliin es krim buat karyawan kantor dan tiba-tiba juga dia bilang kalau hari ini dia bakal temenin gue belanja. Karena ini hari pertama kerja di kantor idaman gue dari dulu, gue harus berpakaian dengan sangat rapi, gue pakai parfum aroma kopi kesukaan gue dan juga sisiran pakai pomade supaya rambut gue menjadi lebih kencang.

Gue pakai kacamata baru yang gue beli dengan uang dari Pak Daniel, gue pakai jaket buat menahan udara subuh hari yang dingin, dan gue keluar rumah dengan perasaan senang. Gue naik bus sekitar jam 5, menuju ke Holyring Entertaiment dan sampai jam setengah 6 pagi. Gue masuk ke kantor dan duduk di meja sekretaris CEO sambil menunggu sekretaris lama yang bakal training gue.

"Permisi mas, ada perlu apa ya?" tanya seorang Office Boy.

"Oh mas, kenalin saya Bryan, saya sekretaris baru pak Daniel" ucap gue dan menyapa OB itu sambil menunjukkan kartu pegawai yang gue kalungkan.

"Oh.. Pagi amat datangnya, kantor buka jam 8, pak Daniel juga biasanya sampai kantornya jam 10" jawab OB dengan name tag "Boy" tertempel di seragamnya.

"Kalau mbak Sekar datang jam berapa ya mas?" tanya gue ke Boy.

"Mbak Sekar sekretaris pak Daniel? biasanya jam 9-an"

Gue melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6 kurang, gue kecepatan 3 jam. Gue putusin untuk bantu-bantu Boy bersih-bersih sambil keliling buat mengenal seisi kantor. Boy cukup ramah, dia harusnya kuliah tapi karena gak punya biaya dia lebih milih bekerja. Dia memperlihatkan berbagai ruangan, dia memperkenalkan beberapa orang yang bagi dia gue harus tahu, dan bahkan dia memberi beberapa tips untuk mempermudah kerja gue.

Jam setengah 9 Mbak Sekar datang dan membawa gue ke ruang rapat. Dia memberikan gue sebuah berkas yang berisikan biodata pak Daniel dan biodata perusahaan.

"Oke Bryan, itu data Pak Daniel, mulai dari hal yang dia suka, hal yang dia gak suka, hal yang perlu kamu lakuin, dan hal yang gak boleh kamu lakuin" Mbak Sekar terlihat baik, tapi dia terlihat sibuk. Dia dinaikan jabatannya sebagai salah satu kepala divisi perusahaan. Gue menggantikan posisinya setelah ini tapi untungnya dia sempatin hari ini buat ngajarin gue apa aja yang harus gue lakuin sebagai sekretaris dan asisten Pak Daniel.

"Pak Daniel sulit percaya dengan orang lain, jadi biasanya Sekretarisnya dan Asistennya adalah jabatan yang sama, saya harap kamu bisa diandalkan."

Mbak Sekar membawa gue ke komputer sekretaris, dia mengajari gue cara mengatur jadwal pak Daniel, memberi tahu gue kontak-kontak orang yang penting untuk pak Daniel, bahkan dia mengajari gue cara bikin kopi yang pak Daniel suka.

"Pak Daniel cukup baru menjabat disini, tapi kamu harus ingat. Walaupun dia masih muda, dia sangatlah teliti, jangan menghancurkan mood-nya, dan jangan ragu bertanya kalau kamu perlu informasi apapun" jawab Mbak Sekar.

Setelah mbak sekar undur diri untuk mengurus kesibukan yang lain gue melihat data pak Daniel.. SD Themia, SD yang sama dengan gue. Gue mencari data SMP dan SMA-nya tapi data itu gak ada. Riwayat hidup pak Daniel berlanjut ke S1 dan S2 nya di Amerika. Gue melihat beberapa berkas yang Mbak Sekar minta untuk gue pelajari. Pak Daniel punya jadwal temu psikolog tiap hari kamis, kenapa ya?

"Selamat Pagi Bryan" Sosok tinggi tegap berjalan melewati gue yang lagi duduk manis membaca berkasnya.

"Se..se..selamat pagi pak" Gue berdiri dan menunduk.

Jam menunjuk pukul 10 dan gue membukakan pintu ruangan untuk pak Daniel, gue temani dia masuk, gue letakkan agenda hari ini ke atas mejanya, lalu gue keluar untuk membuatkannya susu almond hangat.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang