#46 : Keputusasaan

405 30 0
                                    

2 Chapter sebelum end

Pesta pernikahan Ruby dilakukan di Hawaii, pesta itu khusus untuk teman-teman dekat Ruby dan Suaminya. Setelah turun dari pesawat, Daniel dan Bryan sampai di kamar hotel. Mereka kelelahan dan ketiduran. Suasana hotel tepi pantai membuat mereka tidur dengan nyenyak dan hampir bangun kesiangan untuk menghadiri pesta ruby.

Di tepi pantai musik dan makanan menemani pesta mereka. Ruby memeluk Dino dan Lian lalu meminta mereka untuk menikmati pesta nya. Dino dan Lian duduk di salah satu sudut sambil bersantai dan makan makanan pesta.

"Gue gak nyangka Ruby bisa dapetin cowo yang pas untuk dia" ucap Daniel sambil memakaikan sunblock ke punggung Bryan.

"Udah takdirnya begitu, kalo jodoh gak lari kemana" balas Bryan.

"Malem ini kita ke bar yuk" ajak Daniel.

"Emang Ruby gak ada dinner partynya?" tanya Bryan.

"Ya abis itu, gue penasaran aja sama bar disini"

Musik di mainkan,  Daniel menari bersama Ruby dan terlihat sangat menikmati pesta meriahnya..

"Hai" Seorang pria mendekati Bryan.

"Halo"

"Teman Ruby?" tanya pria tadi dengan bahasa Inggris.

"Teman biasa,  tapi Bos ku sahabat dekat Ruby" balas Bryan.

"Ohh.   Bos?  Kalian daritadi terlihat sangat dekat,  hubungan apa selain pekerja dan bos? " pria itu mendekati Bryan sampai bahu mereka bersentuhan.

"Kenapa kau mau tahu? Bukan urusanmu kan? "

"Aku hanya ingin tahu apakah kau mau ku pijat" pria tadi memberikan selembaran.

"Tidak, terima kasih, aku ingin disini saja" tolak Bryan sopan.

"Maaf kalau caraku mempromosikan jasa sangat tidak professional..  Aku Lui, teman Ruby, pemilik hotel ini,  dan seorang pemijat professional" pria itu mengulurkan tangannya.

"kalau kau pemilik hotel kenapa kau menawari pijat.  Mana sales dan tim marketing mu" Bryan membalas sinis.

"Ini pesta Ruby,  tamu undangannya tidak lebih dari 30 orang.  Sebagai temannya yang loyal,  aku turun langsung untuk memberi service ke tamu undangannya yang berkenan untuk aku pijat" ucap Lui.

"Apa spesialisasimu? " tanya Bryan dan berusaha percaya kepada pria ini. Seorang pemilik hotel tidak mungkin menjabret atau membegalnya kan.

"Refleksi,  aku bisa meredakan sakit kepala,  sakit pinggang,  kelelahan,  bahkan gangguan tidur" ucapnya.

Bryan melihat Daniel sedang menikamati pesta,  dia melihat disitu tidak ada juga yang bisa dia nikmati selain makanan dan suasana pantai.

"Berapa lama pijat mu? "

"kurang lebih 30 menit,  kalau kau suka aku bisa beri tambahan 15 menit" jawab Lui dan menunjuk sebuah tenda yang berada di bagian teduh pantai.

"Boleh aku pikir pikir dulu?"

Lui memberikan sebuah vocher pijat ke Bryan "Aku tunggu di dalam tenda itu,  1 jam lagi sudah ada yang memesannya.  Lebih baik kau buat keputusan dengan cepat"

Lui meninggalkan Bryan dan masuk ke tenda tadi.  Bryan mendekati Daniel yang sedang minum minum dengan Ruby dan teman kuliah mereka.

"Ruby, Lui temanmu? " tanya Bryan.

"Ya..  Dia seorang professional Messeur" balas Ruby

"Dia memberiku kupon" ucap Bryan.

"Datangi saja ke tendanya, dia bakal mijet. Enak kok, suami gue aja kadang dia pijet"

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang