#24 Masa Muda : Apartemen Zaka

576 47 6
                                    

POV DINO

Gue membuka mata dan ngeliat hari udah siang. Gue berdiri dan sadar kalau ini salah satu kamar di Apartemen Zaka, yang gue inget abis berantem dengan Patrick tadi malem Zaka ngebawa gue ke sini. Gue berjalan keluar kamar, ngeliat jam dinding menunjukkan jam 11 siang, lalu gue menuju dapur dan ngeliat Zaka lagi masak sambil denger lagu.

"Pagi" sapa gue dan duduk di meja makan yang rapi. Zaka gak merespon sapaan gue dan fokus masak. Gue liat di meja ada foto Zaka dan Alvin yang lumayan mesra.

(foto hanya pemanis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(foto hanya pemanis)

Alvin membuka pintu apartemen lalu masuk membawa sekotak donat, susu kaleng, dan buah-buahan. 

"Pagi" sapa gue lagi. 

"Pagi Dino" balas Alvin "Pagi Zak" cup,  mereka berdua ciuman didepan gue. Alvin kemudian ngebantu Zaka untuk masak. 

Mereka berdua lagi buat nasi goreng. Zaka fokus ke nasi dan bumbunya sedangkan Alvin membuat topping suwiran ayam, telur dadar, dan sayur sayuran. Sekitar 15 menit semuanya kelar dan makan siang spesial udah tersedia di depan gue. 

"Makasih" ucap gue waktu Alvin mengoper piring berisi nasi goreng ke arah gue. Kami makan dalam keheningan dan ketegangan.

"Jadi tadi malem lo buat masalah apa aja?" tanya Zaka.

"Ini lagi makan lo, nanti aja bahasnya abis makan" sambung Alvin yang lagi nyari bawang goreng di lemari. 

"Kali aja dia lebih terbuka waktu lagi makan kan" sambung Zaka "Aku baca di internet anak cowok lebih mudah ngobrol sambil makan"

Gue berusaha santai dan melahap makanan di meja "Gue mau ngajak Hannah jadi partner prom gue, tapi dia nolak. Dia gak dateng ke acara itu karena bakalan pergi ke luar negeri.  Jadi gue sakit hati, kesel,  marah dan ngerusak suasana"

"Ya cari partner lain" celetuk Zaka. 

"Semua cewek yang gue kenal udah punya partner" balas gue pelan. 

"Ya cari partner cowok" sahut Zaka lagi. Rasanya kaya diomelin sama papa. 

"Ya gue kan bukan.. " gue mau ngomong, tapi gak jadi. 

"Homo kaya kami" sambung Zaka "Gue denger lo sampe ngehina Lian, nonjok Patrick, bahkan ngomong gak sopan ke Hannah. Lo kenapa sih Din? Dulu lo gak sebrengsek ini. Lo boleh cerita ke kami kalau ada masalah" 

Gue terus makan, Alvin mendekat dan nuangin gue air minum "kalo lo gak bisa cerita gak papa, kami gak bisa maksa. Tapi kami gak mau lo nyakitin orang lain lagi. Tadi malem lo nyakitin 3 orang sekaligus Din. Kami yakin lo gak mau mereka benci sama lo kan"

"Dino yang dulu gak kaya gini" Kata Zaka "Gue mau jadi temen lo karena dulu lo fun, asik,  peduli sama orang lain"

Alvin nenangin Zaka supaya nada suaranya gak tinggi dan mukanya gak keliatan marah banget. Bisa gue liat Zaka udah ngepalin tangan tapi Alvin cuma perlu nyentuh kepalan itu dan Zaka kembali tenang bagaikan api yang disiram air.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang