16.5 Ruby

523 39 0
                                    

Ruby dan Daniel bertemu di Amerika. Mereka pertama kali mengenal satu sama lain di sebuah seminar psikologi. Daniel mendengar Ruby bicara bahasa Indonesia dan dia langsung mendatanginya. Mereka berkenalan dan makan malam bersama.


"Boleh gue tahu sesuatu?" tanya Daniel.

"Apa?" Ruby memakan saladnya dengan santai.

"Gue ketemu lo di seminar psikologi. Banyak orang datang ke sana karena mereka punya semacam gangguan dan butuh informasi tentang psikiater yang bisa membantu"

"Ya, hampir semua yang datang ke acara itu orang yang setengah gila" jawab Ruby.

"Terus apa masalah lo ?" tanya Daniel "lo gak perlu jawab kalau memang itu privasi"

Ruby tersenyum "Lo ganteng juga niel, gue mau bilang masalah gue apa, tapi ada 1 syarat"

"Apa?"

"Lo harus nurutin apapun yang gue minta, selama 1 jam"

"Oke fine"

Ruby memajukan tubuhnya agar dia bisa bicara dengan lebih dekat dengan Daniel "Waktu gue kecil, paman gue sering motoin gue telanjang. Terus waktu gue pertama kali mens, dia masukin jarinya ke..."

"Kayanya gak perlu lo lanjutin" Potong Daniel.

"Gak-gak-gak, santai aja, lo harus tahu, karena kita bakal jadi temen deket" ucap Ruby "Gue dilecehin paman gue, sampai dia masuk penjara karena kejadian itu ketahuan pembantu gue. Dan waktu gue SMP, temen-temen cewek gue sering bilang kalau gue ini cewek gagal. Dada gue rata dulu, bokong gue kecil, badan gue kaya kotak yang kaku dan gak ada seksi-seksinya. Terus gue pacaran, dan gue ngelakuin sex pertama gue saat itu"

"Ok, terus" Daniel berusaha terus mendengar.

"Setelah sex pertama gue, gue ngerasa senang tiap ngelakuinnya. Gue minta seminggu sekali, tapi pacar gue gak mau, dia malah bilang kalau gue cewek nakal, dan kami putus. Gue sering gonta ganti pasangan, berusaha nemuin orang yang pas yang bisa muasi gue sekali seminggu. Dan waktu gue kuliah S1, gue pacaran lagi, gue ketemu sama lelaki yang bisa ngasih gue jatah 3 hari sekali. Dan setelah gue putus dengan dia, gue terus ngerasa kurang.."

"Jadi lo ketagihan sex?"

"Ya seperti itu lah... Gue gak tahu kenapa, awalnya gue benci sama laki-laki, terus setelah gue dapetin cinta pertama dari laki-laki gue ngerasa dihargain, dan gue ngerasa sex adalah bukti kalau gue ini dicintai, gue butuh bukti itu"

"Berapa lama durasi lo bisa hidup tanpa sex sekarang?" tanya Daniel.

"Sekarang gue harus dapat jatah 2 hari sekali, kalau gak gue bisa cemas, pusing, bahkan tempramental" jawab Ruby dengan santai.

"Kenapa lo gak pake sex toy aja, jadi lo gak perlu gonta ganti pasangan?"

"Kadang gue pake sex toy, tapi rasanya beda banget, ibarat kalo lo makan pake dan tanpa nasi. Beda aja gitu"

"Wow.. " Daniel terkejut tapi berusaha tetap ramah "Tapi lo harus hati-hati sih, bisa kena HIV kalo lo gak kontrol diri"

"Kalau lo gimana? apa masalah lo sampai ikut seminar itu?" tanya Ruby.

"Gue punya temen, dan keluarga gue banyak bikin masalah di hidup dia dulu. Gue gak pernah sadar betapa menderitanya dia karena keluarga gue. Dan gue pikir, di hidup ini kita pasti bakal ngancurin mimpi orang lain, sengaja atau enggak. Terus papa gue meninggal. Dan gue mendadak dapat panic attack. Rasanya semua dosa yang papa gue lakuin pindah ke gue. Gue mendadak pengen ketemu sama anak itu, gue pengen minta maaf, dan gue pengen perbaikin kesalahan keluarga gue ke dia"

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang