Beberapa minggu sudah Bryan bekerja di Holyring Entertainment sebagai sekretaris dan asisten Daniel, semuanya berjalan dengan sangat lancar. Karena kecerdasan dan semangat kerjanya, semua pekerjaan yang diberikan dapat dia selesaikan dengan cepat. Dia juga sempat untuk membantu pekerja lain dan membuatnya cukup disenangi orang-orang kantor. Bryan adalah pekerja yang pintar, cerdas, ramah dan sangat berbakti pada perusahaan. Tapi dia punya satu kelemahan, terlalu baik hati terlebih untuk kepentingan perusahaan.
Hari itu Ruby datang ke kantor, mantan pacar Daniel itu pertama kali datang kesana semenjak Daniel menjabat sebagai CEO. Dia berjalan dengan elegan mendekati ruangan Daniel menggunakan baju yang cukup ketat, sepatu tinggi, dan dandanan yang cetar membahana. Ruby digiring oleh staff kantor hingga dia sampai di depan kantor Daniel.
"Daniel ada di dalam?" tanya Ruby ke Bryan yang duduk di depan kantor itu.
"Maaf mbak, Pak Daniel ada rapat sampai jam 3." Bryan menunjuk ke arah jam dinding "Ada sekitar 20 menit lagi kalau anda mau menunggu"
"Oke, gue tunggu disini." Ruby duduk di kursi tamu, melipat kakinya sehingga dari dress ketatnya semua orang yang ada di depannya dapat melihat celana dalam yang dia pakai.
Bryan yang saat itu sedang tidak ada kerjaan mendekati Ruby "anda mau minum sesuatu mbak?"
"Ohh baik banget. Lo bisa siapin apa aja?" tanya Ruby.
"Selagi itu ada di pantry, saya bisa siapkan," balas Bryan dengan senyum ramah.
"Teh hijau, hangat, tanpa gula." pinta Ruby.
"Baik mbak, tunggu sebentar ya." Bryan berjalan ke pantry dan mulai membuatkan Ruby teh hijau hangat tanpa gula.
Boy, si office boy yang ceria menghampiri Bryan "Mas, ya ampun. Mas duduk aja di kursi sekretaris, ini kan kerjaan office boy buat bikin minum."
"hahaha gak papa, saya juga seneng ngebuatin minuman untuk tamu pak Daniel kok." balas Bryan dan membawa teh itu dengan nampan "Ambilin cemilan ama buah aja buat tamunya." ucapnya ke si Boy.
Bryan meletakkan teh itu ke atas meja di depan Ruby "ini mbak teh nya."
"Makasih" balas Ruby yang mengecek handphonenya dengan serius.
"Ruby? ngapain lo kesini?" Daniel keluar dari lift dan langsung menghampiri Ruby dan Bryan.
"Ya ketemu kamu dong sayang." ucap Ruby sambil berlari dan memeluk tangan Daniel.
"Apaansih!!" Daniel terlihat risih tapi dia ingin tetap terlihat keren di depan Bryan.
—--------------------
Ruby dan Daniel berbaring di ruang pribadi Daniel. Ruangan yang terletak di dalam ruangan kerja Daniel yang dipakai Daniel untuk istirahat saat dia penat bekerja. Mereka berdua saat itu membahas mengenai perasaan Daniel ke Bryan.
"Dia gak inget lo siapa?" tanya Ruby.
"Kayanya enggak," balas Daniel.
"Kenapa? Amnesia dia?"
"Gue juga gak inget pasti, tapi harusnya dia udah tahu daftar riwayat sekolah gue dan harusnya dia sadar kami pernah satu sekolah." Daniel berdiri dan melempar kunci mobil ke Ruby "Keluar, gue masih banyak kerjaan, pake aja mobil gue buat keliling kota."
"mmm, lo harus berjuang kalo lo mau Bryan suka balik sama lo."
"Gak mudah By. Pertama, gue bos dia, dia itu pekerja taat yang ngeliat gue sebagai pemimpin perusahaan. Kedua, masa lalu kami, Bryan gak bakal mau deket sama gue kalau dia tahu gue adalah orang yang ngancurin idupnya." jelas Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)
Genç Kurgu[BL 17+] (Disarankan untuk membaca book Green sebelum membaca book ini, tapi kalau gak mau gak masalah) Kapan rasa itu muncul? Lian dan Dino adalah sehabat yang melewati masa SMA mereka dengan berbagai masalah remaja. Tapi kembali ke masa lalu ada...