#26 Masa Muda : Cafe 🔞

1.2K 56 0
                                    

--- 4 Jam sebelum..

Dino berencana pergi ke rumah Lian setelah dia minta maaf ke Patrick. Dia sudah masuk ke mobil dan bersiap-siap pergi. Tapi dia melihat Salma, masuk ke cafe tempat dia dan Patrick tadi bicara. Mereka berdua melihat kearah mobil Dino dan Dino merasa kalau kedua anak itu menunggu dia untuk pergi.

Dino pun tancap gas, mencari minimarket terdekat, lalu mendatangi seorang driver ojek Online dan memberinya uang 500k "saya pinjam jaket, helm, sama motornya, Mas tunggu disini"

Dengan penyamaran seadanya Dino memesan kopi di cafenya tadi dan duduk tepat di sebelah Salma dan Patrick. Sekitar 15 menit jarak dari dia pergi dan duduk disana lagi. Tapi Salma dan Patrick sepertinya masih menunggu pesanan.

"Gue makasih banget kalo lo mau bantu gue Pat" ucap Salma.

"Gak papa, aku mau tahu rencana kakak kedepannya terkait fanfict nya" balas Patrick.

"Gue ada cerita, judulnya Timus Mas dan Buto Ijo, tapi versi BL. Dan gue mau lo jadi covernya" jelas Salma.

"Gimana tuh covernya?"

"ya karena pembacanya pasti suka sama cowok seksi mungkin gue butuh foto lo shirtless dengan pose yang lumayan menarik pembaca" jelas Salma.

"Kalo emang itu cerita BL, lebih bagus kalau covernya 2 cowok lagi mesra-mesraan kan?" Saran Patrick

"Ya siapa lagi, gue tahunya cuma lo"

"Kak Lian" telinga Dino jadi makin tajam mendengar nama temannya disebut.

"Lian mana mungkin mau foto mesra sama lo" balas Salma.

"Bakalan mau, kemarin aku sama kak Lian making out lagi" ucap Patrick bangga, Dino terkejut tapi berusaha stay in characternya sebagai ojol yang lagi ngopi.

"serius, sampai ngapain aja?" tanya Salma dengan suara girang.

"Ciuman lama banget, aku ngisep dia, fingering, rencananya mau anal tapi kak Lian belum siap"

Salma terdiam, Dino juga terdiam.

"Kak Lian ejakulasi 2 kali" sambung Patrick.

"Seriusan? terus lo nya"

"Kami sempeti telponan, dan aku ngocok aja pake suaranya" 

"waw gila sih" Salma bertepuk tangan kecil "kalau kalian udah sejauh itu ya berarti Lian mau aja ya kalo lo ajak foto bareng"

"Mau sih kalau kami lebih deket"

"Kurang deket apa lagi kalian?" tanya Salma.

"Kadang kak Lian keliatan nutupin sesuatu, nahan diri, keliatan kaya dia gak bener-bener ada untuk aku.. Aku bisa minta bantuan kakak sebagai temennya untuk bisa ngilangin kekurangan itu kan? bikin Kak Lian semakin yakin kalau aku emang bener-bener sayang sama dia"

"Gue gak lama jadi temen Lian Pat" ucap Salma "Gue gak tahu banyak tentang dia"

"Kayanya Kak Lian suka sama orang lain, mungkin kakak tahu siapa?" tanya Patrick.

Salma diam sejenak dan berusaha menemukan cara yang tepat untuk bicara.

"Gue rasa gue gak boleh bilang ini ke orang lain. Tapi gue pengen Lian bahagia juga" Salma menurunkan volume suaranya. Dino harus melepas helmnya dan make masker mulut lalu bergeser supaya bisa mendenger lebih dekat "Lian suka sama Dino. Tapi Dino itu toxic dan Lian entah kenapa gak bisa berenti suka sama dia. Dibalik persahabatan itu, Lian berjuang sendirian, dan perjuangannya sangat susah. Dia harus nutupin dirinya, nutupin perasaannya, belum lagi dia harus bisa ada untuk Dino yang egois itu"

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang