#15 Masa Depan : Kolam Renang

797 57 6
                                    

(Menggandung adegan seksual)


POV DANIEL

Gue dan Bryan berjalan masuk ke sebuah kolam renang umum. Kolam renang itu terlihat sepi dan hanya ada 1 staff penjaga. Gue masuk dan Bryan terkejut melihat kolam renang itu sudah di hiasi kelompak bunga, busa-busa harum, dan pelampung-pelampung yang lucu.

"selamat datang pak" Staff kolam itu menyambut dan menunjukkan meja penuh makanan di tepi kolam.

"Makasih"  balas gue dan menurunkan tas pakaian.

"Anda sewa 1 kolam pak?" tanya Bryan.

"Ya" Gue mengeluarkan handuk dan celana renang.

"Kenapa?" tanya Bryan "Kalau anda orang kaya, harusnya anda punya kolam pribadi di rumah anda sendiri"

"sssst" Gue menutup mulut Bryan "Ini diluar kantor" Gue ngebuka celana dan bertelanjang bulat, memakai celana renang gue di depan Bryan dan melempar celana renang juga ke dia "Karena gue kaya makanya gue bosen berenang di rumah. Dan kalo gue gak sewa satu kolam, gue gak bisa ganti celana renang disini"

"Ya kenapa lo gak ganti pakaian di dalam aja"

"Kok lo ngatur, suka-suka gue dong" Gue melompat ke kolam renang dan melihat Bryan melihat sekeliling, dia sepertinya ragu untuk mengganti celana di depan umum, dia menutup pinggangnya dengan handuk lalu mengganti celananya dengan celana renang.

Kami bermain air dan berenang sekitar 20 menit pertama. Setelah lelah kami duduk untuk makan di tepi kolam. Gue makan dengan lahap dan melihat Bryan memasang wajah ceria yang sangat manis.

"Lo makan sebanyak itu tapi lo gak gendut" ucap Bryan.

"Ya karena gue olahraga, makanan gue sehat, hidup gue teratur" balas Gue "Lo sendiri, untuk orang yang keliatan kurus, badan lo lumayan berotot"

"Kita beda Niel, badan lo bagus karena uang, badan gue bagus karena gue gak punya uang" jawab Bryan.

"Bedanya apa?"

Bryan tersenyum dan mengunyah makanannya "Lo punya uang untuk makan sehat, untuk bangun otot, sedangkan gue gak, gue gak uang untuk jadi gendut, dan gue harus berusaha maksimal untuk hidup. Kadang gue harus lari buat ngejar bus, gue harus angkat barang berat karena gue gak punya mobil, gue harus jalan kaki kemana-mana, gue harus mikir untuk makan banyak"

"Tapi hidup lo berubah kan setelah lo kenal gue" 

Bryan tersenyum "Orang yang namanya Daniel, selalu ngerubah hidup gue"

"Lo kenal Daniel yang lain?" tanya gue.

Bryan terdiam, dan mulai menunjukkan reaksi tidak normal. Jarinya gemetar, 

"Bryan" Gue langsung mengalihkan pembicaraan "Naik perosotan yuk"

Kami naik ke perosotan yang tingginya belasan meter. Bryan terlihat lumayan takut dan gue suka ngeliat ekspresinya yang resah tiap saat naik tangga. Kami sampai ke atas dan melihat kebawah di 2 perosotan yang berdampingan membentuk jalur lomba.

"Yang sampai duluan ke bawah dapat apa?" tanya gue ke Bryan.

"mmm kenapa jadi taruhan"

"Ya biar seru aja" balas gue dan duduk di perosotan itu.

"Lo punya uang, lo punya kekuasaan, lo punya segalanya, taruhan dengan orang kaya lo gak ada serunya" 

"Lo bisa minta perusahaan gue kalau lo mau kan?"

"Hahah ada gilanya lo" Bryan juga duduk di perosotan itu.

"Siapapun yang sampai di bawah duluan harus nurutin permintaan yang kalah"  tantang gue.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang