#45 : Penawaran

411 37 4
                                    

3 Chapter sebelum end


Dino dan Lian sedang bekerja di kantor seperti biasanya. Ada beberapa meeting dan urusan yang harus mereka urus seharian sampai saat pukul 3 sore mereka sedikit lenggang.

"Ruby nelpon gue, katanya dia mau singgah" ucap Dino.

"Perlu gue siapin minuman?" tanya Lian.

"Suruh si Boy aja" jawab Dino sambil melepaskan dasi nya yang sedikit kekencangan.

Lian keluar dan meminta Boy si OB untuk membuatkan minuman untuk Ruby nanti. Dalam 15 Menit Ruby datang dan masuk ke ruangan Dino.

"Halooo sayang.." Sapa Ruby kepada Dino dan Lian.

"Ada perlu apa by" tanya Dino.

"Gue mau ngasih ini" Ruby mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah undangan.

"Lo nikah?" tanya Lian.

"Yup, dateng ya" Ruby kelihatan sangat senang.

Boy masuk membawakan minuman untuk Ruby minum.

"Dapet cowo darimana lo?" tanya Dino.

"Ketemu di waktu gue lagi dateng ke pameran seni, Dia orang turki, pengusaha sama pelukis gitu" jawab Ruby senang.

"Dia tahu lo hypersex dan harus ngewe 2 hari sekali" tanya Dino lagi.

"Tahu banget, itu nya gede tsay" jawab Ruby bangga.

"Lo tahu dimana kami nikah gak?" tanya Dino. Ruby tersedak air minumnya.

"Kalian? nikah? biar apa?" Ruby melihat Dino dan Lian sambil tersenyum.

"Bryan mau punya anak" ucap Dino.

"Nggak, Daniel tu yang pengen punya anak" sambung Lian.

"Ya nikah atopun nggak, kalian gak bakal bisa punya baby kan" ucap Ruby.

"Ya kalopun kami harus adopsi, seenggaknya kami suami-suami yang sah" sambung Dino.

"Saran gue gak usah mikir kesana, mending kalian nikmatin aja apa yang ada sekarang" jawab Ruby dan berdiri.

"Lo mau pulang?" tanya Lian "Cepet banget"

"Yup, calon suami gue udah nunggu di hotel.. Bye bye" ucap Ruby.


--------------


Setelah pulang dari kantor Dino dan Lian masuk ke apartemen mereka. Meletakkan tas kerja di meja, lalu melemparkan tubuh mereka ke kasur.

"Semua kerjaan udah selese kan?" tanya Dino.

"Dengan semua kerja keras kita tadi, iya" jawab Lian "Lo mau libur besok?"

"Pengen tidur seharian" ucap Dino dan mencubit pipi Lian.

"Kita mandi dulu baru tidur" Lian berdiri tapi Dino menariknya lagi ke kasur.

"Nanti aja mandinya, sekalian" 

"Sekalian gimana?"

Dino langsung menerkam dan menindih tubuh Lian "Sekretarisku masih ada kerjaan nih" Dino langsung membuka kancing kemeja Lian dan menghirup bau keringatnya.

"Serius mau sekarang?" tanya Lian.

"Bentar aja" jawab Dino dan menurunkan resleting celananya "Lo seksi banget kalo pake baju kantoran gini. Gue nahan aja tadi di kantor"

Dino menurunkan celananya sampai paha dan mengeluarkan T-rexnya. Dia mengambil kondom dan pelumas di samping tempat tidur dan membantu Lian untuk melepas celana. Lian memunggungi Dino dan sedikit menungging. Dino memasukkan T-rexnya dari belakang dan mulai menekannya masuk. Cukup dalam sampai dada Dino menempel ke punggung Lian, Dino memeluk dan mencium bibir Lian dari belakang sambil memaju mundurkan pinggangnya yang membuat Lian meringis karena tiap sodokkannya mentok di tubuhnya. Dino inisiatif mengocok pelan kejantanan Lian dan mereka saling menggesek disertai desahan yang erotis.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang