#6 : Masa Muda : Toko Eskrim

810 55 5
                                    


(KELAS 3 SMA)

Di pertengahan semester kelas 3, Dino dan Lian nongkrong di toko es krim Frozice sambil menunggu teman mereka. Mereka memesan segelas special sundae untuk dibagi berdua karena Lian sedang tidak ingin makan eskrim. Lian memesan mochi dan pizza manis.

Pintu toko terbuka dan teman mereka masuk ke toko dengan wajah ceria. Zaka dan Alvin masuk bersamaan dengan tangan Zaka kekar memegang pinggang ramping Alvin. Alvin memegang sebuah piala dan langsung menghampiri Dino-Lian sedangkan Zaka memesan di kasir.

"Gimana?" tanya Dino.

"Menang dong, Zaka MVP malah" Alvin meletakkan piala dengan ukiran bola basket yang tadi dia pegang keatas meja. Dia dengan bangga menunjukkan foto-foto kemesraannya dengan Zaka di lapangan Basket setelah hari ini Zaka mengikuti pertandingan antar sekolah.

Zaka berjalan membawa nampan berisi es krim dan snack menuju meja dan duduk di samping Alvin dengan wajah riang.

"Sorry gak bisa nonton lomba lo zak" ucap Lian "mendadak mobil si Dino mogok"

"Santai, jadi kalian ke sini make apa?" tanya Zaka dan menggigit waffle yang Alvin tawarkan.

"Taxi" balas Dino "nanti baliknya kami numpang lo ya"

"oke" Zaka lanjut menikmati makanan manis di meja.

"Ngomong ngomong lo kok boleh tanding basket. Bukannya anak kelas 3 udah gak boleh lomba apa apa?" tanya Lian.

"ya gue maksa lah" jawab Zaka "Gue mohon mohon sama sekolah kalo ini lomba terakhir gue sebelum lulus"

"Sekolah juga gak bisa nolak kenyataan kalau Zaka emang pemain terbaik yang masih ada kan?" sambung Alvin.

"Nanti jam 8 ada party anak-anak basket, kalian ikut kan?" tanya Zaka ke Dino dan Lian.

"Karena mobil gue bermasalah, gue nebeng kalian aja" jawab Dino.

"gue juga" sambung Lian.

Mereka berbincang-bincang membahas masa SMA, lalu pembahasan melebar hingga masa SMP..

"Dulu pernah ada tawuran di taman depan toko ini" Dino menunjuk ke Taman di depan toko.

"Tawuran?" Alvin terlihat tertarik dengan kisah itu.

"Ya.. SMP gue sama SMP Lian" sambung Dino "Dan tawurannya gila-gilaan sampai salah satu temen Lian sekarat"

"Kalian ikut tawurannya?" tanya Zaka.

"ikut, tapi gue ama Dino saat itu sebenernya udah temenan dan saat tawuran terjadi kita berdua cenderung lari dari anak-anak yang lain" jawab Lian.

"Trus temen lo yang sekarat gimana kabarnya?" tanya Alvin

"Dia dibawa ke Singapura untuk pengobatan" Lian melanjutkan kisah mereka sampai jam toko menunjukkan sudah waktunya mereka untuk pulang dan mempersiapkan diri untuk pesta kemenangan tim basket.

POV LIAN

Gue duduk di depan rumah sambil ngecekin HP buat ngeliat keadaan anak-anak yang lagi OTW ke party anak basket. Party hari ini dilaksanakan di sebuah club yang lumayan sering gue datengin dan gue gak ada ekspektasi apa-apa selain cuma bakalan pulang dalam keadaan mabuk dan capek abis joget joget. Tett, sebuah klakson berbunyi dan bisa gue lihat suara itu datang dari mobil Zaka yang disetirin sama Dino. Si pemilik mobil dan Alvin keliatan lagi bermesraan di bangku belakang saling berbagi air liur didalam mobil yang gelap. Dino tidak memperdulikan mereka, dia memutar musik dengan kencang di mobil itu dan yang bisa gue lakuin selama perjalan menuju party cuma ngecek HP, ngeliat jalanan, atau sesekali melirik kursi belakang dimana Zaka dengan semangat bikin cupang di dada Alvin.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang