Epilog

582 36 8
                                    

Daniel pulang dari kantor. Membawa sekantong kue yang letakkan ke meja makan.

"Lo udah pulang?" Bianca, adik Bryan menuju meja makan "Wah kue"

"Bryan mana?" tanya Daniel.

"Di kamar" balas Bianca dan makan kue yang Daniel beli.

"Skripsi lo sampe mana, gue udah bantu risetnya, dana nya, gue beliin laptop mahal, gue sediain apartemen, gak selese selese?"

"Sabar napa" balas Bianca "Kenapa pengen gue lulus cepet? biarin aja gue lama lulus, jadi lo gak bisa nikahin kakak gue cepet cepet blee" Biance mengejek Daniel.

"Dih, kalo lo lulus tahun ini gue beliin mobil" tawar Daniel.

"Kakak gue juga bisa beliin gue mobil, emang lo doang yang kaya. Papa gue juga kaya" balas Bianca dan masuk ke kamarnya.

"Awas lo kalo gak lulus tahun ini gue ambil lagi tu laptop" 

"Apasih ribut-ribut"  Bryan keluar dari kamar.

"Nathan mana?" tanya Daniel.

"Tidur di kamar" balas Bryan.

"Nathannn, papa pulanggg" Daniel dengan gemas masuk ke kamar dan melihat Bayi kecil di kasur mereka.

"Papa? lo bukan papanya" balas Bryan.

"Yap, lo papanya, gue Daddy nya" sambung Daniel dan mencium bayi itu.

"Mandi Niel, lo kotor, main cium-cium Nathan" Bryan menendang Daniel.

"Ruby gak ada rencana ngambil anaknya? kita adopsi aja lah" ucap Daniel.

"Ini anak Ruby, kita cuma pamannya. Bukan papanya. Dia cuma nitipin bayi ini tiap hari jumat untuk seneng-seneng sama suaminya"

"Ya kita papa daddy nya Nathan tiap hari jumat kan?" tanya Daniel "Toh dia bakal manggil ayah kandungnya Baba, gak masalah dong kalo dia manggil lo Papa, manggil gue daddy"

"Terserah lo dah, jangan ganggu dia, dia lagi tidur. Lo mandi sana" ucap Bryan.

"Mandiin" rayu Daniel.

"Gue abis mandiin Nathan, gue males basah lagi" balas Bryan.

"BIAN, JAGAIN NATHAN" teriak Daniel.

"Males, gue lagi ngerjain skripsi" balas Bian.

"Gue tahu lo lagi nonton Drakor, jagain ni bayi, gue beliin tas entar" tawar Daniel.

Bianca muncul dan menggendong Nathan, membawa bayi itu ke kamarnya. Daniel langsung mengunci kamar dan memeluk Bryan, membawanya ke kamar mandi.

"Lo gak pengen punya anak juga?" tanya Daniel.

"Nathan aja cukup, walaupun cuma 1 hari seminggu" jawab Bryan.

"Ayo bikin anak" rayu Daniel.

"Mana bisa lo hamilin gue" balas Bryan.

"Bisa dong..." 

"Selama ini lo keluar di dalem gue gak hamil hamil tuh, lo harus cek dokter mungkin sperma lo gak sehat" ejek Bryan.

"Lo aja yang cek dokter, mungkin rahim lo kurang kuat" balas Daniel.

Mereka berdua melepas baju satu sama lain, masuk ke bathup dan saling berciuman. Berbagi cinta dengan bibir dan lidah mereka. Daniel memeluk Bryan dengan penuh cinta dan mencium tiap inci dari tubuhnya. Mereka melakukan gaya sex berdiri kesukaan mereka di kamar mandi, menghantam tubuh satu sama lain di kaca kamar mandi yang beruap karena permainan kasar mereka.

"Gue keluar di dalam lagi ya, kali aja kali ini lo bisa hamil" bisik Daniel.

"Gue yakin lo gak bisa hamilin gue" balas Bryan.

"Kalo gak hamil ya coba lagi, sampe hamil" balas Daniel.

"ahhhhh" desah Bryan saat Daniel mendonorkan spermanya, mereka berdua ejakulasi bersamaan.

"ahhhh" Daniel juga mendesah, dia mencium Bryan dan mereka berdua melanjutkan mandi....

"Kalo gue gak hamil, mungkin gue yang harus masukin sperma gue ke rahim lo" ejek Bryan.

"gak.. gak..gak" Daniel menutup telinganya.

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak...

"Kak, Nathan Nangis nih...." teriak Bianca dari kamar sebelah

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang