#40 Masa Muda : Tangga

439 30 0
                                    

-Paginya

Kondisi kamar hotel itu sudah sangat berantakan. Patrick dan Lian berbaring di bathup air hangat untuk membersihkan tubuh satu sama lain yang sudah lengket dengan cairan-cairan hasil permainan nakal mereka.

"Habis Lulus SMA kakak mau kemana?" tanya Patrick.

"Kuliah lah" jawab Lian.

"Dimana? nanti kita gak bisa ketemu lagi kalo kakak kuliahnya jauh" balas Patrick dan cemberut.

"Mungkin di luar kota, atau luar negeri"

"Kakak kuliah di sini aja" pinta Patrick.

"Kampus disini gak ada yang bagus Pat, gue mau habis lulus bisa bikin perusahaan sendiri"

"Keluarga kakak kan kaya, kenapa kakak harus kuliah tinggi-tinggi, ambil kuliah yang bisa dikerjain di kantor aja, kakak kerja di kantor keluarga kakak kaya anak-anak yang lain"

"Lo ngomong kaya anak SD yang gak paham konsep kuliah dan kerja" balas Lian "Dan keluarga gue gak sekaya itu, Mama gue lagi sakit dan butuh banyak banget uang. Banyak banget, gue takut papa gue gak bisa sejaya dulu"

"Tapi aku mau hidup kaya gini terus, tidur ama kakak, bangun ama kakak, mandi ama kakak"

Lian menarik nafas "Pat, gue akui tadi malem sex kita gila banget, semua ronde dari lo itu bikin gue yakin kalo gue cewek gue udah hamil dan ngelahirin di tempat.. Tapi hidup bukan cuma soal sex , banyak hal yang harus kita jalanin"

"Kakak kerja di perusahaan papa aku aja, Aku habis lulus SMA bakal jadi CEO kok, kita bisa tinggal bareng, nikmati hidup kita sebagai Suami dan Suami. Kita nikah" balas Patrick.

Lian tertawa dan menyiram wajah Patrick dengan air "Kita aja gak pacaran, kok lo mikir nikah?. Pat, gue suka sama lo, gue suka sex lo, tapi gue gak cinta sama lo, gue gak sayang sama lo. Dan gue yakin di usia muda lo ini, lo bakal nemuin orang yang lebih baik dari gue"

Patrick keluar dari Bathtub dengan wajah marah dan dia berjalan telanjang ke kasur. Lian menjadi gemas melihat pria berbadan besar, six pack, otot lengan berurat dan penis besar itu berjalan seperti anak 5 tahun yang tidak dibelikan mainan. Lian menyelesaikan mandinya dan melihat Patrick berbaring telungkup sambil menutup wajah dengan bantal.

"Ngambek?" tanya Lian.

"Kakak jangan kuliah dulu. Kalo kakak mau kuliah tunggu aku lulus aja, kita kuliah bareng" Pinta Patrick.

"Bakal lebih enak kalo lo yang hidup tanpa gue dulu. Kalau ternyata lo lulus dan bisa kuliah di kampus yang sama dengan gue, ya gue gak bakal nolak kok" balas Lian.

"Aku gak mau ditinggal kakak"

"Cuma setahun Pat, tahun depan lo lulus, lo bisa susul gue"

"Setahun itu lama" rengek Patrick.

"Gak bakal kerasa kalo lo fokus sekolah dulu, persiapin diri buat kuliah"

"iihhh" Patrick kesal dan meremas bantal "Aku bakalan cari cowo lain" dia berusaha membuat Lian cemburu.

"Cari aja, berapa kali gue bilang, gue gak sayang sama lo. Lo bebas mau sama siapapun"

"Kenapa kakak jahat banget, aku kurang gagah ato gimana?"

"Dengerin gue Patrick" Lian menaikan nada suaranya dan terdengar tegas "Gue gak mau ngulang kata-kata ini lagi oke. Gue akuin, sex lo terbaik, tapi bagi gue, sex kita tadi malem cuma ya untuk malem itu. Kalau ada malem lain, gue gak bakal nolak, tapi untuk urusan kuliah, gue harus kuliah. Lo juga harus sekolah, setelah lo lulus, kalo emang kita ditakdirkan bareng, gue bakal terima lo dengan tangan terbuka. Tapi kembali gue tegasin, cinta gak bisa dipaksa"

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang