#28 Masa Lalu : Gedung Tua

624 36 0
                                    

Di masa depan, Bryan bekerja untuk Daniel dan dia harus bergejolak dengan trauma masa lalunya. Sedangkan Daniel juga bersamaan melawan obsesi berlebihnya terhadap Bryan.  Daniel ingin mendekati Bryan,  tapi dia tidak tahu apakah Bryan ingat masa lalunya atau tidak.  Semuanya menjadi masalah trauma,  obsesi dan masa lalu yang kelam. 

Di masa muda, Dino memutuskan untuk berusaha membalas perasaan Lian. Setidaknya dia tidak ingin Lian menjadi terlalu dekat dengan Patrick, jelas Patrick tidak akan tinggal diam. Lian akan dihadapkan pilihan,  Patrick yang terlalu sempurna untuknya,  atau Dino yang mendadak membuat mimpinya jadi nyata. Dino juga masih menimbang sejauh apa dia dan Lian akan bertindak.  Yang pasti Patrick tidak akan tinggal diam. 

Di tahun kedua SMP, Dino-Daniel dan Bryan-Lian bersekolah di sekolah berbeda. Dino-Daniel di Themia, sekolah anak-anak kaya yang tidak mementingkan prestasi sehingga anak-anak badung seperti mereka bisa hidup bebas. Sedangkan Bryan-Lian bersekolah di SMP Marion, sekolah yang cukup akademis dan cocok dengan kedua anak itu yang lebih mudah diatur dan rajin belajar. 

Suatu hari terjadi pertandingan basket antar kedua SMP itu. Pertandingan di menangkan oleh Tim Marion dan jelas SMP Themia tidak menerimanya. Salah seorang pemain dari Themia menyerang pemain Marion sehingga akhirnya masalah harus diselesaikan secara brutal dengan tawuran. Kedua sekolah menjadi perang dingin, saling sindir , saling hina,  saling serang,  dan tawuran tidak bisa dihindari. 

--

Bryan menghampiri Lian di gerbang sekolah setelah bel pulang berbunyi.  Beberapa anak laki laki dari tim basket,  futsal,  renang,  atletik,  dan klub olahraga lain di SMP marion berkumpul untuk bersiap tawuran.

"Lo yakin mau ikut tawuran?" tanya Bryan ke Lian.

"Gue salah satu anggota tim parkour Bry,  dan disaat anggota tim olahraga sekolah kita diganggu sama sekolah lain,  gue harus ikut ngebela" balas Lian.

"Lo tahu kan kalau kekerasan gak bakal nyelesein apapun" Bryan berusaha menahan Lian sebisa mungkin.  Karena bisa dia prediksi tawuran antara 2 sekolah kaya tidak akan berakhir baik-baik saja.

"Diem juga enggak bakal nyelesein masalah,  anak-anak Themia itu harus sadar kalau mereka udah kelewatan batas. Ini demi harga diri sekolah kita" Lian pergi meninggalkan Bryan dan bergabung dengan anak laki-laki lain untuk berangkat tawuran.

----

Di SMP Themia,  Dino dan Daniel bersiap-siap untuk tawuran.  Di belakang kerumuman Dino melihat Daniel memasukkan pisau lipat ke saku celananya.

"Gila lo Niel,  kita gak pake senjata tajam kalo tawuran" bisik Dino "buang piso lo"

"Kata siapa?  Cupu dong kalo berantem cuma tangan kosong" balas Daniel.

"Kita SMA elite niel,  murid murid Themia dan Marion itu anak-anak orang penting.  Udah jadi aturan bagi kita untuk berantem dengan niat menyakiti tanpa melukai.  Kalau lo kelewatan dan bikin masalah yang gede.  Nama orang tua lo bakalan ikut kebawa ke polisi" jelas Dino.

"udah lo tenang aja,  gue tau kok apa yang mau gue lakuin" Daniel menepuk bahu Dino dan meninggalkannya,  bicara dengan 4 orang kakak kelas.

-----

Tawuran dilakukan disebuah gedung tua. Terletak di pinggiran jalan yang cukup sepi. Dipenuhi dengan semak,  pohon,  batu dan kayu yang berserakan. Anak-Anak Themia diketuai oleh Satria,  anak kelas 3 kakak kelas Dino dan Lian,  anggota tim Judo dan pemenang kompetisi Judo nasional tingkat SMP.  Sedangkan anak Marion diketuai Arjuna, seangkatan dengan Satria, dan atlit taekwondo yang cukup ditakuti.

"Halo Juna" Sapa Satria kepada Juna.

"Jangan basa basi,  udah mau ujan,  kapan lagi kita mulainya" balas Juna dan mengulurkan tangannya.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang