#43 Penyangkalan

401 37 7
                                    

5 Chapter sebelum End

(2 Minggu setelah kejadian pantai...)

"ahh hahh ahh" Nafas Bryan terengah-engah, dia menduduki kejantanan Daniel yang saat itu berbaring di bawahnya dengan gagah. Tangan kanan Daniel memegang pinggang Bryan yang ramping dan tangan kirinya memegang pantat Bryan untuk membantu mengatur tempo naik turun yang Bryan lakukan. Selagi batang tegaknya di dalam tubuh Bryan, Daniel menaikkan pinggulnya agar kepala T-rexnya bisa masuk sampai sudut terdalam.

Mata mereka saling menatap penuh cinta. Tiap hentakan membuat Bryan mengeluarkan ekspresi kesakitan tapi mulutnya terus mendesah seolah memuji betapa nikmatnya sentuhan T-rex Daniel didalam tubuhnya. Batang berurat itu berhasil menekan prostatnya dengan tepat dan menggosok tiap sudut rektumnya saat dia menggenjot dengan penuh nafsu.

"Enak?" Tanya Daniel "Muka lo sampe merah gitu lo" ejeknya.

"ngghh" Bryan menutup mulut Daniel dengan tangannya agar Daniel berhenti mengejek ekspresinya.

Daniel tertawa kecil melihat reaksi sahabat/sekretaris/pacar nya itu. Bryan benar-benar merasa mabuk kepayang sampai dia meremas dadanya sendiri dengan tenaga.

"Kalo enak bilang aja" ejek Daniel lagi.

Bryan berhenti bergerak "haaa ahh ahhh" tanpa disentuh Bryan mengeluarkan cairan cintanya ke perut kotak-kotak Daniel. Batangnya berkedut karena dari tadi prostatnya sudah terangsang dari dalam. Cairannya membasahi perut dan dada Daniel sampai mengalir jatuh ke kasur. Bryan menutup mukanya karena malu.

"Enak?" tanya Daniel lagi.

Bryan yang masih malu mengangguk dan Daniel menggendongnya untuk berbaring di sebelahnya.

"Lo istirahat dulu ya" ucap Daniel. Dia melepas kondomnya, kondom yang dia dan Bryan beli karena ingin mencoba sensasi baru. Kondom dengan bagian luar berbintik bintik seperti mutiara yang menjadi alasan kenapa Bryan mendapatkan sensasi yang jauh lebih nikmat dari biasanya.

"Kalo emang enak kita beli aja 1 kotak lagi ni kondom" ucap Daniel.

"Gak usah, yang ada itu aja cukup" balas Bryan.

"Katanya enak? kalo lo emang suka variasi ini ya gak ada salahnya kan kita coba terus" Daniel berbaring ke sebelah Bryan dan mengelus rambut hitam lebat Bryan.

Bryan mencium bibir Daniel "Din, gue akuin kondom itu bikin sex kita jauh lebih enak. Tapi gue gak mau itu jadi acuan sex kita. Gue mau kita bisa nikmatin sex kita tanpa alat rangsangan tambahan. Kalo keseringan nanti kita bisa sampai di titik bosan yang gak baik"

"Oke, tapi kita pake sebulan sekali ya.. Gue suka ngeliat ekspresi sange lo  tadi Li" ejek Daniel lagi.

Bryan memunggungi Daniel dan menutup tubuhnya di balik kasur.

Daniel tertawa lalu menerima telepon. Dia bicara sekitar 3 menit, Bryan tidak mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan karena dia merasa lelah.

"Gue ada urusan" ucap Daniel setelah mematikan teleponnya dan langsung berdiri.

"Jam 3 pagi?" tanya Bryan "Lo aja belum klimaks Din, gue gak mau klimaks sendirian"

"Sayang.. Its okay, yang penting lo udah keluar tadi gue udah seneng. Tapi ini urusan gue yang penting banget dan mendadak. Lo istirahat aja, masakin gue sarapan paling enak yang bisa lo buat. Jam 8 gue bakalan balik" Daniel mencium bibir Bryan lalu dia bersiap-siap.

—-

Bryan terbangun dan melihat jam menunjukkan pukul 7 pagi. Artinya satu jam lagi Daniel pulang.

"Gue harus bikin sarapan" Bryan tidak mandi, rambutnya masih berantakan, dia hanya cuci muka dan gosok gigi agar Daniel mau menciumnya sepulangnya nanti.

Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang