Bryan masuk ke UGD karena kondisinya sangatlah kritis. Benturan keras di kepalanya perlu penanganan dari banyak dokter dan dia harus diberi tindakan serius secepat mungkin. Kedua orang tuanya datang ke rumah sakit dengan panik dan menjadi sangat marah saat mengetahui bahwa tersangka utama yang mencelaki anaknya adalah Daniel, anak sahabat mereka.
Dino dan Lian mendapatkan perawatan di rumah sakit yang sama. Dino pendarahan di tangan karena sabetan dari Daniel, dia di perban dan perlu istirahat panjang. Sedangkan Lian lebih parah karena babak belur, penuh lebam dan luka lecet. Mereka berdua dirawat dan polisi menunggu mereka berdua siap untuk menjadi saksi utama kejadian naas sebelumnya.
Daniel berada di kepolisian, Satria dan Arjuna menjadi saksi yang bisa memberikan kesaksian saat itu. Mereka berdua bersaksi bahwa Daniel menyerang Dino-Lian-Bryan dengan pisau dan kayu yang berhasil pihak kepolisian dapat sebagai barang bukti. Mereka berdua berhasil menutupi fakta bahwa 2 kubu sekolah sedang tawuran disana dengan mengatakan bahwa anak anak memang sering nongkrong di gedung tua itu untuk sekedar bermain atau latihan bela diri. Kejadian yang mereka ceritakan seolah Daniel bertindak disaat kedua SMP sedang tidak dalam nuansa perang.
Orang tua Daniel mendatangi kantor polisi untuk melihat anaknya walaupun tetap mereka harus mengurusi urusan kantor terlebih dahulu. Daniel duduk di dalam sel anak tanpa bereaksi apapun sampai sang ibu mendatanginya.
"Mama" Daniel berdiri dan berpikir mamanya akan membela.
Plakk, mamanya menampar pipi Daniel dengan sangat keras "Dasar anak gila, kau tidak pernah berhenti mencari masalah. Kau tahu seberapa sulitnya papa melindungimu untuk kasus-kasus ini?"
Daniel hanya terdiam melihat amarah mamanya. Wajah mamanya merah, mata mamanya sembab, dan tangan mamanya terlihat geram karena kelakuannya.
"Kau pikir aku akan membela mu lagi hah. Kau terus cari masalah, terus menyakiti orang lain, kau itu sudah besar Daniel, bukan anak kecil lagi. Sekarang hubungan keluarga kita dan keluarga Bryan jadi hancur. Kau tahu berapa banyak urusan bisnis dan politik yang terjalin dan akhirnya hancur karena tindakan bodohmu? Banyak Daniel, banyak masalah muncul karena kau. Aku akan bersaksi ke kepolisian kalau kau memang gila.. Kami punya bukti semua tindak kekerasan yang kau lakukan dan dengan begitu kau akan di cap sebagai anak gila"
"Ma.." Daniel berusaha memegang mamanya.
"Kau memang gila Daniel, penjara tidak akan cukup. Percuma kami menyekolahkanmu, yang kau perlukan bukan didikan dari sekolah. Tapi dari rumah sakit jiwa"
"Mama.." Daniel menangis dan terduduk di dalam ruang tahanan anak.
Di rumah sakit, kondisi Bryan semakin buruk dan semakin memburuk. Dia harus di kirim ke luar negeri untuk menyambung hidupnya. Ibunya Shock dan jelas itu akan membuat penyakit ibunya juga kambuh. Berusaha tegar, keluarga itu fokus menyelamatkan anaknya walaupun masalah jadi datang terus menerus karenanya.
Ayah Daniel berusaha mencari pengacara terbaik yang setidaknya meringankan hukum anaknya. Tapi dia muak juga dengan tindakan anaknya yang sudah berkali-kali membuat masalah. Dia memutuskan untuk berserah ke pengadilan dan menjalani proses hukum tanpa niat untuk melindungi Daniel seperti biasanya.
Hingga keputusan akhir di dapat bahwa Daniel akan masuk ke penjara anak lalu dia akan dimasukkan ke rumah sakit kesehatan mental di luar negeri setelahnya. Daniel kehilangan semuanya. Dia kehilangan keluarga, teman, dan uang karena tindakannya.
Setelah bersaksi untuk kasus itu, Dino dan Lian melupakan baik Bryan dan Daniel dalam hidup mereka. Butuh waktu sebulan untuk mereka penyembuhan dan dapat bersekolah lagi.
--Kelas 3 SMP
Dino duduk di taman kota. Memberi makan hewan-hewan di sana. Lalu melihat Lian datang menghampirinya. Lian turun dari sepeda dan duduk di sebelah Dino.
"Ada kabar dari Daniel?" tanya Lian.
"Gak.. Mungkin dia gak bakal ke kota ini selamanya" jawab Dino sambil melempar makanan ikan ke kolam.
"Bagus dong" jawab Lian.
"Bryan? " tanya Dino.
Lian menggeleng "Gue sampe dateng ke rumahnya. Rumahnya kosong"
"Mungkin kita emang harus lupain mereka" sambung Dino berusaha mencairkan suasana.
"Bryan teman gue 8 tahun Din. 8 tahun" Lian ingin menangis bisa mengingat sahabatnya entah kemana.
"Gue juga 8 tahun jadi temen Daniel. Gue aja gak nyangka dia bakal senekat itu"
"Gue bakalan SMA di Themia" ucap Lian.
"Kenapa? Bukannya lo suka di Marion, anak anaknya lebih pinter, lebih disiplin, gak senakal di Themia kan" tanya Dino.
"Gue bakalan inget trus sama Bryan kalau gue tetep di Marion. 1 tahun ini aja berat banget. Semua orang di sekolah selalu bahas tentang dia di depan gue. Gue gak mau terus terusan di bayangi hidup Bryan" jelas Lian.
Dino menenangi Lian, memberitahunya bahwa apapun yang terjadi pada Bryan dan Daniel bukanlah salah mereka berdua. Mereka sudah berusaha menjadi sahabat terbaik tapi Daniel bertindak diluar nalar. Mereka memberi makan merpati di sana. Lalu bola basket menggelinding dan membuat burung-burung beterbangan menjauh.
"Sorry" Seorang anak yang seumuran dengan mereka mendekat lalu mengambil bola basket tadi. Anak itu lebih tinggi, lebih proporsional dan lebih tampan. Wajahnya sangat lokal dan di usia remajanya itu dia bisa dibilang jauh lebih sexy dibanding anak seumurannya.
"Lo tetep lanjut ke SMA Themia kan?" tanya Lian ke Dino.
"Iyalah, cuma di Themia anak tolol kaya gue bisa naik kelas" balas Dino.
"Lo kena pengaruh buruk Daniel aja makanya jadi agak bego" sambung Lian.
"Kalian SMA di Themia?" anak tadi menguping dan berdiri depan Dino-Lian "Gue Zaka, Zaka Antaraja"
Mereka bertiga berkenalan, menjadi dekat dan menjadi teman semasa SMA. Mereka bertiga menjadi anak-anak tertinggi di kasta cowok keren karena spesialisasi di bidang masing-masing. Zaka terkenal karena ketampanan, keseksian, dan kemampuan olahraganya yang luar biasa. Lian adalah orang yang cerdas, mudah bergaul, mudah mendapatkan informasi dari lingkungan sekitarnya. Dino adalah gamers, dan anak yang asik, sering party dan tahu cara bersenang-senang. Dengan kehidupan SMA mereka, Dino dan Lian perlahan melupakan Daniel dan Bryan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Terong Emas dan Raksasa Jingga (ORANGE)
Ficção Adolescente[BL 17+] (Disarankan untuk membaca book Green sebelum membaca book ini, tapi kalau gak mau gak masalah) Kapan rasa itu muncul? Lian dan Dino adalah sehabat yang melewati masa SMA mereka dengan berbagai masalah remaja. Tapi kembali ke masa lalu ada...