Sejak Aruna memutuskan untuk datang ke acara reuni angkatannya, Scarlet Girl sudah heboh mempersiapkan baju apa yang akan mereka pakai dan segala tetek bengeknya. Rasanya Aruna dè javu dengan euforia semacam ini. Seperti saat ia akan menikah. Saat itu Scarlet Girl begitu bersemangat karena salah satu dari mereka akhirnya akan sold out. Vanya bahkan sama semangatnya seperti Feli dan Gisel. Namun siapa sangka dibalik excited-nya Vanya, perempuan itu lah yang paling tidak suka dengan rencana pernikahan Aruna dan Leo.
Soal Aruna yang bertemu Jevin dan Jevin yang merupakan anak dari pemilik vendor acara pernikahan Aruna yang batal, kedua sahabatnya sudah tahu. Aruna menceritakannya setelah ia mengatakan setuju untuk datang ke reuni itu. Bahkan Aruna juga memberitahu alasan dibalik setujunya dia. Pertama tentu saja Jevin dan yang kedua dia ingin meminta maaf juga pada anak-anak lain yang pernah ia sakiti.
Mereka berdua jelas terkejut. Pasalnya baru beberapa hari sebelum Aruna bertemu Jevin, Aruna uring-uringan tentang lelaki itu dan kisah perjalanan ke masa lalu yang dialaminya---yang Gisel dan Feli percaya itu hanya mimpi---, tiba-tiba mereka berdua dipertemukan dengan cara yang tidak terduga.
"Na, kalau mereka dateng gimana?" tanya Gisel saat mereka bertiga sedang memilih dress di butik milik teman Feli.
Mendengar pertanyaan Gisel, Feli pun ikut menoleh. Tanpa menyebut nama Aruna paham siapa yang Gisel maksud. Sebenarnya ini obrolan yang cukup sensitif untuk Aruna. Kedua sahabat Aruna tidak ingin jika keinginan Aruna bertemu Jevin justru berakibat pada sakit hati seandainya Vanya dan Leo datang bersama.
Padahal kalau dipikir-pikir Aruna bisa saja menelpon Jevin karena ia memiliki riwayat panggilan dari lelaki itu. Tapi Aruna tetaplah Aruna, dibalik dia yang terlihat sempurna dia tetap memiliki banyak ketakutan. Dia takut Jevin tidak akan mengangkat teleponnya, dia takut Jevin mengabaikannya... dan dia takut dengan segala respon negatif yang bisa saja Jevin berikan. Setidaknya jika Aruna mengajak Jevin berbicara di acara reuni itu, mungkin Jevin mau tak mau akan mendengarkannya karena ada banyak orang di sana.
Aruna yang tengah melihat bayangan dirinya di cermin dengan dress yang ia tempelkan di tubuh bagian depan---untuk melihat pas atau tidak--- menghentikan sebentar kegiatannya. Butuh waktu beberapa detik untuknya bisa mengeluarkan suara, menjawab pertanyaan Gisel.
"Yang gue takutin justru bukan mereka berdua." Ada jeda dalam ucapan Aruna. Perempuan itu kemudian memilih duduk di sofa yang ada di dekat sana sebelum melanjutkan kalimatnya. "Seperti yang udah gue bilang, perasaan gue ke Leo udah ketutup sama sakit hati sampe rasanya nggak mungkin lagi gue bakal cemburu atau semacamnya. Gue cuma takut anak-anak lain mandang gue dengan tatapan kasihan atau mereka ketawa kalau mereka tahu gue gagal nikah. Lo tahu kan gue dulu itu jahat sama mereka?"
Setelah diingat-ingat Feli dan Gisel juga sama menyesalnya dengan Aruna. Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Mau minta maaf pun bingung karena mereka tidak pernah tau sosial media teman-teman yang mereka anggap tidak selevel saat SMK. Yang bisa mereka lakukan sekarang adalah jangan mengulangi kebodohan itu lagi.
Aruna menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan lalu dia menyugar rambutnya ke belakang. Jika mengingat tentang hal ini dia lah yang paling frustasi. Mungkin karena dia sudah mengalami perjalanan waktu yang membuatnya sadar betapa buruk sikapnya dulu.
Gisel dan Feli saling menatap sebelum keduanya menghampiri Aruna dan memeluk sahabat mereka dari bangku sekolah itu dari sisi kiri dan kanan Aruna. Menguatkan teman mereka.
***
Sesuai kesepakatan bersama yang Scarlet Girl buat beberapa hari yang lalu, ketiga cewek paling hits semasa sekolah itu datang bersama tanpa membawa pasangan masing-masing. Itu mereka lakukan demi Aruna. Disaat seperti ini Aruna benar-benar bersyukur memiliki sahabat seperti Feli dan Gisel. Mungkin ini yang dinamakan solidaritas tanpa batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To School✔
Novela JuvenilGlendia Aruna. Gadis berusia 24 tahun itu percaya kesialan gagal menikah yang ia alami adalah karma buruk atas perbuatannya pada seorang lelaki bertahun-tahun silam. Saat dia diberi kesempatan untuk meminta maaf pada lelaki tersebut, ternyata ada ha...