Holaaa~
Iya tau, udah lama banget gak aktif di WP (hiks). Pertamanya karena sempet kehilangan akses selama berminggu-minggu. Gak bisa log in lewat ponsel maupun laptop (mungkin itu pertanda harus segera pensi, ehe)
Dan belakangan susah banget nyari ide buat nulis. Setiap hari mantengin layar laptop buat lanjut scarlet dan boy meet boy tapi gak ada satupun ide yang terlintas. Untuk yang selalu nunggu dua work itu di-update, terimakasih dan juga maaf.
Semoga bisa secepatnya lanjut.
Dan yaah kebanyakan bacod.
Tulisan ini dibuat ditengah turbulensi yang bergejolak tapi tetep maksa ingin nulis, tulisan ini tercipta.
WARNING!
OOC!LAN WANGJIDan anyway, ada yang baca manhwa atau novel roses and champagne?
Tulisan ini terinspirasi dari sana karena demi apa, terobsesi parah sama kisahnya Caesar dan Lee Won wkwkOke, cukup.
Enjoy and happy reading everyone~
.
.
.Populer, tampan, cerdas, kaya raya dan terpenting— merupakan tunangan dari seorang pewaris perusahaan raksasa teknologi yang saat ini tengah merajai pasar hampir di seluruh dunia.
Orang-orang merasa jika semua keberuntungan dilimpahkan sepenuhnya pada sosok Wei Wuxian dengan semua kehidupan sempurnanya layaknya tokoh utama di kisah-kisah dongeng.
Mereka merasa sangat tidak adil sekaligus iri. Berharap jika salah satu keberuntungan milik Wei Wuxian bisa menular sedikit saja pada mereka—
“Ceh, keberuntungan pantatku.” Wei Wuxian meneguk air minumnya dengan tergesa-gesa hingga menyebabkan cairan bening itu meleleh dari sudut bibirnya. Suara benturan gelas dengan permukaan meja terdengar cukup nyaring saat ia meletakan benda silinder itu dengan cukup kasar. Iris kelabunya tidak lepas dari layar televisi yang saat ini tengah menampilkan sesi wawancara antara Lan Wangji dengan seorang jurnalis Wanita.
Dari cara Wanita itu bicara, seakan-akan tengah berusaha menarik perhatian Lan Wangji. Dia terus menerus melontarkan pujian yang di telinga Wei Wuxian terdengar menyakitkan.
“Pasangan anda pasti merasa beruntung karena memiliki seseorang yang sangat hebat dan tampan seperti anda.”
Sekali lagi, Wei Wuxian merasa muak mendengar kata beruntung dilontarkan untuk kesekian kalinya.
Jika ada yang harus merasa beruntung, maka itu adalah Lan Wangji. Pria itu harusnya yang merasa beruntung karena memiliki seseorang seperti Wei Wuxian disampingnya.
Memang siapa lagi yang bisa menangani pria gila itu jika bukan dirinya? Wei Wuxian ragu akan ada orang lain yang sanggup bertahan menjadi pasangan si gila itu lebih dari sehari tanpa berakhir terbaring di rumah sakit atau bahkan menjadi mayat.
Tepat Ketika iklan muncul mengambil alih acara, ponselnya berdering. Dan Wei Wuxian sudah bisa menebak dengan akurat siapa gerangan si penelepon. Ia mengerang jengkel. Dengan susah payah merangkak ke ujung ranjang king size dengan seprei tak beraturan kemudian meraba karpet untuk mencari ponselnya yang semalam sempat di lempar Wangji itu ke sana.
Ia mengabaikan suara gemerincing mengganggu yang demi apa hanya menambah rasa jengkel dalam dirinya. Dengan malas-malasan jarinya menggeser tombol hijau di layar sentuh ponsel pintarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chateau de Wangxian
Krótkie Opowiadaniapenggalan kisah pendek Wangxian di era modern. Alternative Universe. disclaimer: I own nothing, whole characters inside are belong to MXTX