HAPPY READING 🦋
Maurel menghempaskan tubuhnya di kasur. Tanpa berniat mengganti seragam sekolahnya terlebih dahulu. Dia menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.
Di dalam kepalanya saat ini memikirkan berbagai macam hal yang belum ia selesaikan. Salah satunya tentang kematian mama si pemilik tubuh ini.
Jika di lihat-lihat dia seperti belum bertindak apa-apa untuk masalah satu itu. Tapi tidak ada yang tahu, jika Maurel sudah menyuruh seseorang untuk menyelidiki tentang Livia dan mengumpulkan bukti-bukti jika Livia lah yang membunuh mama Aurel.
Dia pun mendapatkan banyak sekali informasi dari orang suruhannya itu selain bukti yang diinginkan Maurel.
Seperti saat ini dia mendapatkan notifikasi dari orang suruhannya. Maurel pun bangkit dari rebahannya membuka pesan tersebut.
Ting!
Sesuai penyelidikan, Livia diketahui menghilang tanpa kabar sebelum anda lahir Nona. Dan dia menghilang hampir satu tahun lamanya. Tidak diketahui dimana dan apa yang dia lakukan selama itu. Tapi sebulan sebelum anda lahir dia kembali dan melaksanakan rencana membunuh mama anda setelah anda lahir.
Hm, baiklah. Selidiki terus dia!
Send
Maurel memutar-mutar ponselnya itu dengan kedua tangannya sambil memikirkan hal tersebut. Diantara informasi yang dia dapat, informasi inilah yang paling mencurigakan.
Apa yang dilakukan wanita itu selama setahun? Kemana kah perginya?
Jika hanya melakukan perjalanan bisnis atau liburan atau apalah itu mengapa ia tutupi? Ini aneh.
Tak mau memikirkan hal itu lagi dia pun kembali berbaring lalu memejamkan matanya hingga tak sadar dia pun tertidur tanpa mengganti bajunya.
Tok tok
Maurel membuka matanya karena terusik mendengar suara ketokan dari pintu. Dia melihat jam di dinding kamarnya menunjukkan jam delapan malam.
"Non ini bibi!"
"Buka aja bi!"
"Loh non belum ganti baju dari sore, sekarang udah malam. Non cepet mandi" ujar Bi Minah sambil menghampiri Maurel.
"Males tau bi" balas Maurel dengan bibir yang cemberut lalu menguap.
Bi Minah terkekeh, "Non Maurel mandi sana, emang gak lengket apa habis pulang sekolah ketiduran sampai sekarang"
"Iya Bi Minah sayanggg" ujar Maurel gemas, ia pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Bi Minah menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak majikannya itu.
Wanita paruh baya itu pun hendak beranjak keluar, tapi sesampai di pintu kamar dia menepuk dahinya.
"Astaga, saya lupa gak kasih tau Nona lagi" gumamnya seraya berjalan ke arah kamar mandi.
"Non! Nona disuruh ke ruang kerja tuan sehabis ini!" Teriaknya didepan pintu kamar mandi.
"Iya Bi!" Jawab Maurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: I'am not Aurel
Teen Fiction"Gue, Maurel Callista. Gak akan lagi ngemis perhatian dari mereka" ⚠️REVISI BERJALAN ⚠️ INI ADALAH CERITA FIKSI! APAPUN BISA TERJADI DI SINI, TIDAK COPAS ATAU PLAGIAT MILIK SIAPAPUN! Bagaimana jika gadis berwajah dingin, badgirl, dan sejuta luka dih...
