36. Kebusukan

76.8K 6.3K 600
                                        

Hai Readers ❤️





-Happy Reading-

"Apa maksud ini semua Alex!!?" Suara dari wanita yang sekarang ada di hadapannya dengan raut wajah marahnya itu.

Alex menatap datar wanita di depannya ini. Dia menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya di kursi.

Tadi pagi Livia datang dan membuat keributan saat ia tidak berada di rumah. Dan saat ini wanita itu kembali lagi pada malam harinya.

Alex sudah menduga hal ini. Livia akan menghampirinya dan menanyakan alasan mengapa ia mencabut saham di perusahaan yang kini wanita itu pegang.

Bukan tanpa alasan ia mencabut sahamnya. Tapi ini juga karena keinginan putrinya, Maurel.

"Terserah diriku ingin melakukan apa, dan kau tidak berhak mengaturku Livia" jawab Alex.

"Kau tidak bisa dengan seenaknya mencabut sahammu pada perusahaanku! Kau tidak ingat jika dulu itu adalah perusahaan Papa mertuamu hah?"

Raut wajah Alex sedikit menggelap "Karena itu aku mencabutnya" jawab Alex.

" Apa maksudmu, Alex" wajah Livia kebingungan.

"Saat Papa sakit kau mengancam dan memaksanya untuk menandatangani surat peralihan perusahaan kan?!" Seru Alex tiba-tiba.

Wajah Livia menegang. Wanita itu terkejut mendengar penuturan tersebut. Segera mungkin ia menguasai raut terkejutnya.

"Hah? apa yang kau bicarakan. Kau memfitnahku? Dia adalah Papaku mana mungkin aku mengancam dan memaksanya saat kondisinya sakit-sakitan" elaknya

Alex sedikit menyunggingkan sudut bibirnya, ia berjalan mendekat ke arah wanita itu dengan tatapan tajam.

"Kau pikir aku bisa dibodohi?" Ujar Alex.

"Seharusnya perusahaan itu dialihkan kepada mendiang istriku Clara, tapi kau memanipulasi itu semuanya dan istriku hanya diam"

Alex mencengkram dagu wanita itu dengan tangannya yang kokoh "Livia, istriku begitu baik kepadamu. Tapi apa yang kau balas?" Ujarnya menggeram.

Lalu Alex melepaskan cengkraman itu dengan sedikit hempasan membuat wajah Livia tertoleh. 

"Memangnya kenapa jika aku memanipulasi itu semua hah?" Pada akhirnya Livia pun membuka kedoknya sendiri yang membuat Alex tak habis pikir.

"Kau memang wanita tidak tahu diri" hina Alex.

Livia tertawa lalu menatap Pria di depannya ini dengan remeh "Yaa, aku memang tidak tahu diri dan kau bodoh Alex" ujarnya sambil melanjutkan tertawa.

"Kau bodoh karena sudah menelantarkan putrimu sendiri. Kau harus ingat betapa kejamnya sikapmu padanya dulu. Ingat betapa bodohnya dirimu dulu"

"Kau!" Geram Alex mengangkat jari telunjuknya di depan wajah Livia.

"Aku akan merebut semua yang telah kau ambil dari istriku, Livia. Dan akan mengalihkannya kepada putriku Maurel"

"Istrimu yang merebut semuanya dariku! Mulai dari kasih sayang Papa! Sampai ke harta pria itu semuanya direbut oleh istrimu yang sudah mati itu Alex!" Seru Livia.

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang