Hai Readers ❤️
•
•
•
•
•-Happy Reading-
"Pagi guys!!" Sapa Yura saat memasuki kelas. Kelas sudah terisi beberapa anak
Beberapa dari mereka pun membalas sapaan dari Yura. "Yura iih! Kenapa lo tinggalin gue hah?!" Seru Gabriella kesal dengan menghentakkan kaki.
"Salah sendiri lo lelet banget" balas Yura sambil membenarkan kursi hendak ia duduki.
Gabriella melengkungkan bibirnya, ia pun memundurkan kursi disebelah Yura lalu ia duduki.
"Iyaa tau tapi lo juga sabar dong kan sekarang cermin gue jadi ketinggalan" ujarnya cemberut.
"Ada apa sih pagi-pagi ribut" sahut Maurel yang baru saja datang.
Yura hanya menghendikkan bahu santai. Sedangkan Gabriella masih dengan wajah cemberutnya dan sesekali membenarkan rambutnya dengan melihat kamera ponsel.
"Pasti karena cerminkan?" Tebak Maurel yang tepat sasaran.
"Lagian lo juga Gab, sekolah malah bawa alat make up" lanjutnya.
"Ya kan itu benda yang wajib dibawa cewek kemanapun berada" jelas Gabriella.
"Terserah elo deh" seru Yura dan Maurel bebarengan.
***
Jam istirahat pun berbunyi. Semua siswa bernafas lega karena waktu yang ditunggu-tunggu sudah tiba.
Maurel dan kedua sahabatnya pun berjalan menuju kantin dengan sesekali bercanda gurau.
Setelah berada di depan pintu kantin, ketika mereka hendak masuk. Laura dan Sofia masuk terlebih dahulu dengan Sofia yang menyengol bahu Yura keras.
"Heh gak punya mata lo!" Seru Yura.
Laura dan Sofia berhenti dan berbalik menghadap Maurel dan kedua sahabatnya. Dua cewek itu menatap rival mereka sinis.
"Nih mata gue, lo aja kali yang gak punya mata" jawab Sofia ketus.
"Anjing banget yah nih anak" desis Gabriella. Ia hendak maju, tapi bahunya ditahan oleh Maurel yang menggelengkan kepalanya.
"Gak usah diladenin" ujar Maurel.
"Iya Gab, biarin aja" sahut Yura.
Gabriella mendengus sambil menatap tajam kedua cewek itu sebelum pergi ke salah satu meja dengan Yura yang menggandengnya.
"Gue kalau jadi lo ya, gue lawan lah. Cewek kayak mereka tuh malah makin ngelunjak kalau di biarin" ujar Gabriella pada Yura setelah mereka duduk di salah satu tempat duduk yang kosong.
"Emangnya pacar si Sopia itu tuh gimana sih. Ganteng gak?"
"Yaa lumayan. Tapi gue denger katanya dia sama pacarnya udah putus" jawab Yura.
"Ck, malah gibah lo berdua. Siapa nih yang pesen makan" decak Maurel. Mereka berdua cengengesan.
"Gue sama Yura aja deh Rel. Lo nunggu disini aja yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: I'am not Aurel
Novela Juvenil"Gue, Maurel Callista. Gak akan lagi ngemis perhatian dari mereka" ⚠️REVISI BERJALAN ⚠️ INI ADALAH CERITA FIKSI! APAPUN BISA TERJADI DI SINI, TIDAK COPAS ATAU PLAGIAT MILIK SIAPAPUN! Bagaimana jika gadis berwajah dingin, badgirl, dan sejuta luka dih...