10. Griven

188K 19K 1.5K
                                        

HAPPY READING 🦋


Hari ini Maurel datang ke sekolah dengan keadaan hampir saja terlambat. Memastikan guru ada atau tidak dia pun mengintip dari jendela. Menghela nafas lega ketika mengetahui guru belum datang. Akhirnya dia pun memasuki kelas dengan santai. 

"Gak biasanya datang terlambat, Rel" ujar Yura.

"Huft, gue kemarin tidurnya kemalaman" jawab Maurel, dia menelungkupkan wajahnya ke meja sambil memejamkan mata.

"Ck, kenapa mereka pada berisik banget sih" decaknya menatap seluruh kelas yang tidak biasanya ramai.

"Wahh lo gak tau ya Rel, kalau ada anak baru-"

"Selamat pagi anak-anak!!"

"Pagi buu!!"

Gabriella mendengus kesal saat ucapannya terpotong karena kedatangan guru yang mengajar.

Maurel yang sedari tadi tak menghiraukan ucapan Gabriella pun dia hanya menghendikkan bahu lalu melanjutkan tidurnya tak memperdulikan jika dia nanti ditegur oleh guru atau tidak.

Karena saat ini yang dia butuhkan hanya. Tidur! 

Setelah melewati pelajaran selama dua sampai tiga jam akhirnya jam istirahat pun berbunyi semua siswa berbondong-bondong ingin pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"Rel, lo gak mau ke kantin apa? Perut gue udah keroncongan nih" rengek Gabriella terus mengguncang lengan sahabatnya.

"Ck, lo berdua duluan aja sana!" Usir Maurel dengan suara malas dan masih memejamkan matanya.

"Yaudah kita duluan ya, lo nanti harus susulin kita okey?" Ujar Yura.

"Hm" jawab Maurel dengan deheman malas.

Sedangkan diluar kelas dihebohkan dengan cewek-cewek yang memekik tertahan melihat ketampanan keempat siswa baru. 

Samudra berjalan dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana. Lalu disamping kiri dan kanannya terdapat Gerald Eleo Hernandez dan Barata Adiwijaya . Lalu disamping Bara ada Alvino Rahendra.

Entah keberuntungan dari mana mostwanted disekolah ini bertambah. Mungkin mereka tidak akan pernah bolos jika cowok tampan semakin banyak di sekolah ini.

Samudra menghentikan langkahnya ketika dia secara tidak sengaja melihat di dalam kelas yang dia lewati terdapat Maurel.

Senyumanya terukir mendapati Maurel yang tengah tidur di dalam kelas. Ternyata disini kelas gadis itu.

"Lah ngapain berhenti?" Tanya Alvino.

Bara menjitak kepala Alvino, "Noh lo kagak liat apa kalau tujuan bos pindah ke sini sekarang orangnya disana" ujarnya menunjuk Maurel dengan dagu.

"Gausah maen jitak juga anjing!" Kesal Alvino sambil mengusap-usap kepala yang dijitak tadi. Gerald menatap keduanya itu dengan pandangan datar.

"Kalian duluan aja" ujar Samudra lalu memasuki ruang kelas itu.

"Sebagai bestie yang baik gue tungguin disini aja bos. Tapi jangan lama-lama" ujar Alvino dengan tampang sok bijaknya.

"Nyenyenye, palingan juga lo ada niat buat godain ciwi-ciwi yang lewat" sinis Bara.

"Lo kok tau banget sih Bar" ujar Alvino terkekeh dengan menaik turunkan alisnya.

Sedangkan Samudra, cowok itu menyuruh semua siswa yang masih ada di kelas itu untuk pergi. Lalu ia duduk di kursi yang berada di samping Maurel.

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang