16. Kenzie dan Maurel

168K 14K 447
                                        

HAPPY READING 🦋


Dengan menyilangkan kedua kakinya dia menatap Sofia dengan angkuh. Sekarang mereka berdua berada di salah satu cafe elit yang berada di kota.

"Ngapain lo ngajakin gue ketemuan?" Tanya Sofia.

Dia mengenal gadis didepannya ini. Siapa lagi kalau bukan Laura, gadis yang selalu menempeli Kenzie kemana-mana.

Banyak rumor yang mengatakan jika mereka berdua memiliki hubungan tapi entah apa itu benar atau tidak Sofia tidak peduli.

"Sebelumnya, kita kenalan terlebih dahulu" ujar Laura.

"Gue udah kenal sama lo, dan pastinya lo kenal sama gue. Kalau enggak, lo gak bakal ngajak gue ketemuan" balas Sofia.

"Lo pinter juga ya" ujar Laura sedikit memuji.

Sofia menatapnya malas, dia pun mendengus "Gak usah bertele-tele" ujarnya.

Laura menganggukan kepalanya pelan, dia pun sedikit memajukan kursinya "Mari bekerja sama" ujarnya.

Sofia mengerutkan keningnya tak mengerti "Kerja sama apa maksud lo?"

"Gue tau, setelah kejadian di kantin waktu itu pasti lo punya dendam kan sama Maurel dan sahabatnya itu"

"Apa keuntungan gue jika kerja sama dengan lo" ujar Sofia setelah diam beberapa saat.

"Dalam kerja sama ini kita akan sama-sama untung karena dapat membuat Maurel dan juga Sahabatnya terluka" ujar Laura.

"Oke, gue mau kerja sama"  putus Sofia.

"Good"

"Apa rencana lo?"

Laura menyuruh Sofia untuk mendekat lalu membisikkan rencana yang telah ia susun dari kemarin.  Setelah selesai, Laura pun menjauh dan Sofia menatapnya dengan puas.

Entah apa yang mereka rencanakan. Kita lihat saja nanti..

***

Kini Maurel berada di dalam kamarnya. Dengan menonton drakor dengan cemilan yang menemani. Sudah sedari pulang sekolah tadi dia berada di kamar, tidak memunculkan batang hidungnya sama sekali.

Padahal di bawah ada teman Dio dan Gio yang tak lain Zidhan dan Kenzie. Ia terlalu malas jika bertemu dengan mereka. Apalagi Kenzie.

Beberapa saat kemudian, drakor yang ia tonton pun sudah berakhir begitu pula dengan cemilannya.

Maurel pun hendak keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil cemilan. Dengan langkah malas dia melewati sekumpulan cowok yang sedang sibuk dengan dunia masing-masing itu.

Kenzie yang melihat Maurel pun meletakkan ponselnya dan menyusul Maurel ke dapur.

"Mau ngapain lo" ujar Maurel tiba-tiba.

Kenzie sedikit tersentak kaget karena Maurel  yang mengetahui keberadaanya dibelakang gadis itu.

"Gue mau ngomong" jawabnya.

Maurel menutup botol minum yang telah ia minum tadi dengan posisi tetap membelakangi Kenzie tak lupa setelahnya ia mengambil beberapa cemilan.

"Tapi gue gak mau ngomong sama lo" ujar Maurel berbalik, menatap Kenzie datar.

Transmigrasi: I'am not Aurel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang